Aktivitas Gunung Marapi Melandai

 


PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Dua hari belakangan, aktivitas Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, terlihat melandai.


Informasi ini diperoleh dari laporan Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi Indra Saputra, yang dirilis pada laman resmi Magma Indonesia, diakses pada Senin (11/3) pagi.


"Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis, tinggi sekitar 200 meter dari puncak. Cuaca berawan hingga hujan, angin lemah ke arah timur laut dan tenggara," jelasnya.


Secara visual dari arah Kota Padang Panjang, tidak terlihat adanya erupsi karena gunung tertutup kabut, sementara cuaca hujan.


Sedangkan secara instrumental, pemegang otoritas kegunungapian merilis, Marapi yang berstatus Level III atau siaga itu mengalami beberapa kali kegempaan, Ahad (10/3) dalam 24 jam.


Setidaknya terjadi tiga kali gempa hembusan, satu kali gempa hybrid atau fase banyak, enam kali gempa vulkanik dangkal, dua kali gempa tektonik lokal, satu kali gempa tektonik jauh, dan satu kali gempa tremor menerus.


Sedangkan Senin (11/3) pukul 00.01-06.00 WIB, tercatat satu kali gempa hembusan, dua kali gempa tektonik lokal, satu kali gempa tektonik jauh, dan satu kali gempa tremor menerus.


Kendati terjadi penurunan aktivitas secara signifikan, namun rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait Marapi tetap berlaku, yaitu :


1. Penghindaran Radius Erupsi

Masyarakat sekitar Gunung Marapi dan para pendaki/wisatawan, dihimbau untuk tidak memasuki wilayah dalam radius 4,5 km dari pusat erupsi, yaitu Kawah Verbeek di Gunung Marapi.


2. Waspada Terhadap Lahar

Warga yang tinggal di sekitar lembah, aliran, atau bantaran sungai yang berhulu di Gunung Marapi, diminta untuk selalu waspada terhadap potensi ancaman bahaya lahar, terutama saat musim hujan. 


3. Menggunakan Masker

Dalam situasi hujan abu, masyarakat disarankan untuk menggunakan masker, penutup hidung dan mulut guna menghindari gangguan pada saluran pernapasan. serta perlindungan tambahan untuk mata dan kulit. 


Selain itu, penting untuk menjaga kebersihan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik untuk mencegah kerusakan.


4. Jangan Terpancing Hoaks

Semua pihak diharapkan dapat menjaga kondusivitas di masyarakat, dengan tidak terpancing adan menyebarkan informasi palsu (hoax) terkait aktivitas Gunung Marapi. Masyarakat diminta untuk selalu mengikuti arahan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah dan sumber resmi lainnya.


5. Koordinasi dan Informasi

Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam diminta untuk senantiasa berkoordinasi dengan PVMBG di Bandung, atau Pos Pengamatan Gunung Marapi di Bukittinggi guna mendapatkan informasi terbaru tentang aktivitas Gunung Marapi.


6. Akses Informasi

Masyarakat dan pihak terkait dapat memantau perkembangan aktivitas serta rekomendasi terbaru Gunung Marapi, melalui aplikasi Android Magma Indonesia, website resmi Magma Indonesia, serta akun media sosial PVMBG di Facebook, Twitter, dan Instagram.


Dengan mematuhi rekomendasi dan tetap waspada, diharapkan masyarakat dapat mengurangi risiko, dan mengatasi potensi bahaya, yang mungkin timbul akibat aktivitas Gunung Marapi. Keselamatan dan kewaspadaan harus menjadi prioritas utama bagi semua pihak.(mus)

Posting Komentar

0 Komentar