BMKG Tegaskan Perlunya Mewaspadai Ancaman Sesar Tua

JAKARTA, kiprahkita.com - Gempa bumi dengan skala M5,9 dan M6,5 di utara Pulau Jawa, membuat banyak kalangan kaget. Pasalnya, di kawasan itu jarang sekali terjadi gempa, dan hampir tidak pernah diperbincangkan masyarakat.


Namun setelah peristiwa itu, banyak pihak tersentak, kendati Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofikasi (BMKG) senantiasa mengingatkan berbagai kalangan, untuk tetap mewaspadai sesar-sesar tua yang lama tak terdeteksi.


"Wilayah ini memiliki seismisitas rendah atau jarang gempa. Apalagi dangkal. Ini gempa merusak keempat yang pernah terjadi di wilayah ini," ujar Kepala Pusat Gempabummi dan Tsunami BMKG Dr. Daryono.


Daryono pada akun X pribadinya menjelaskan, Gempa Bawean telah mendorong semua pihak meyakini, generator gempa di Jawa Timur, tidak saja bersumber dari zona subduksi lempeng atau megathrust di Samudera Hindia, dan sesar-sesar aktif di daratan, tetapi juga dari Laut Jawa di utara Jawa Timur.


Menurutnya, kondisi tektonik, sejarah gempa, dan aktivitas gempa terkini menunjukkan, wilayah Laut Jawa utara Jatim merupakan kawasan rawan gempa.


"Mengingat aktivitas gempa memiliki periode ulang, maka gempa kuat yang pernah terjadi masa lalu, di Laut Jawa utara Jatim, sangat mungkin dapat terjadi lagi di masa mendatang," katanya.


Menyinggung banyaknya gempa susulan, setelah dua gempa besar pada Jumat (22/3), hingga pukul 06.00 WIB Ahad (24/3) sudah tercatat 229 kali, menurutnya, Gempa Bawean banyak gempa susulannya karena karakter gempa kerak dangkal Bawean, terjadi di batuan kerak permukaan yang batunya heterogen, sehingga rapuh mudah patah.


Berbeda dengan gempa kerak samudera yang batuan homogen-elastik, sehingga miskin gempa susulan. Gempa susulan, imbuhnya, lazim terjadi pascagempa kuat bukan untuk ditakuti. Banyaknya gempa susulan, sebut Daryono, merupakan gambaran kondisi batuan yang rapuh dan mudah deformasi.


"Gempa susulan yang banyak justru dapat memberi informasi peluruhan, sehingga kita jadi tahu aktivitas gempa akan segera berakhir," ujarnya.(mus)

Posting Komentar

0 Komentar