Gemuruh Gunung Marapi Kembali Bikin Risau


TANAH DATAR, kiprahkita.com - Sejak dinihari tadi, Jumat (29/3), masyarakat dari beberapa nagari selingkaran Gunung Marapi melaporkan, mereka mendengar bunyi-bunyian bergemuruh.


Kecemasan menyelimuti, karena terdengar cukup keras. Seorang neizen dari Kotogadang IV Koto, Kabupaten Agam, bernama akun @Yasmiranda 'Sofie' Syulvia melaporkan, dari tempatnya tinggal, suara bergemuruh terdengar sejak dinihari, dan hingga pukul 07.00 WIB ini masih terdengar.


Laporan suara gemuruh yang diduga berasa dari aktivitas Gunung Marapi juga, juga masuk dari Kelurahan Bukit Surungan, Kota Padang Panjang. Bahkan, menurut sang pelapor, suara itu sudah mulai terdengar sejak pukul 02.00 WIB, dan terdengar nyaris tak berhenti.


Sementara itu, warga Nagari Aie Angek bernama Gustimar, pada grup Info Gunung Marapi Sumatera Barat menggunakan plaform facebook melaporkan, dia mendengar gemuruh iru sejak sahur.


Informasi ini menjadi diskusi netizen, setelah seorang warga pada akun @Rahmad Vhoca bertanya, suara apa yang terdengar bergemuruh sejak dinihari tadi.


"Ini yang membuat aku tidak bisa tidur nyenyak setiap malam," keluh seorang warga.


Mencermati laporan yang dirilis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada laman Magma Indnesia, sejak pukul 00.00-06.00 WIB pagi ini, aktivitas Gunung Marapi yang berada pada Level III atau Siaga ini, terbilang cukup landai dibanding dua hari sebelumnya.


"Gunung api terlihat jelas. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 150 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah barat," tulis Pengamat Gunung Api Marapi di Bukittinggi; Indra Saputra.


Aktivitas kegempaannya juga terbilang jauh lebih sedikit dibanding hari-hari sebelumnya. Dalam rentang waktu enam jam itu, hanya terjadi satu kali gempa hembusan, dua kali gempa vulkanik dangkal, serta masing-masing satu kali gempa tektonik lokal, tektonik jauh, dan tremor menerus.


Sepanjang Kamis (28/3), tercatat satu kali letusan atau erupsi, 58 kali gempa hembusan, 4 kali gempa low frequency, dan satu kali gempa hybrid atau fase banyak.


Lalu, ada 20 kali gempa vulkanik dangkal, satu kali gempa tektonik lokal, 4 kali gempa tektonik jauh, dan satu kali gempa tremor menerus.(mus)

Posting Komentar

0 Komentar