![]() |
kemenparekraf.go.id |
PASAMAN, kiprahkita.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, menghadiri acara puncak Pasaman Equator Festival di Tugu Khatulistiwa Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat.
Festival itu diselenggarakan untuk memperingati Hari Titik Kulminasi Matahari, Ahad (23/3).
Mas Menteri, sapaan akrab Menparekraf, dalam sambutannya mengungkapkan kekagumannya atas fenomena alam yang luar biasa, yaitu Hari Titik Kulminasi Matahari, di mana matahari berada pada posisi tertinggi di langit, menghasilkan bayangan yang tegak lurus.
Beliau percaya, keberadaan Pasaman Equator Festival yang diadakan setiap tahun oleh BMKG dan Pemerintah Daerah setempat, akan meningkatkan daya tarik pariwisata di Kabupaten Pasaman, yang dikenal sebagai land of the equator.
Sandiaga menyebut, posisi strategis Pasaman sebagai daerah Khatulistiwa dan tempat kelahiran Tuanku Imam Bonjol menjadi modal kuat dalam pengembangan pariwisata di kawasan tersebut.
Pada kesempatan itu, Mas Menteri juga memerintahkan Sekretaris Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Oni Yulfian, untuk merencanakan pola perjalanan wisata yang dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Pasaman.
Bupati Pasaman Sabar mengungkapkan keunikan ikon utama Pasaman, yang terletak di garis khatulistiwa, menjadikan daerah ini sebagai daya tarik wisata yang berbeda dari destinasi lainnya. Pihaknya terus berupaya untuk mengembangkan wisata di luar kawasan Bonjol agar menjadi kawasan wisata terpadu dan terintegrasi.
Sementara itu, Plt. Kepala Penelitian dan Pengembangan BMKG Rahmat Triono menjelaskan, fenomena khatulistiwa terjadi dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Maret dan September, karena pergerakan semu matahari yang menyebabkan terjadinya pergeseran posisi matahari.
Pasaman Equator Festival tidak hanya menyajikan perayaan Hari Titik Kulminasi Matahari, tetapi juga rangkaian acara lain seperti seminar astronomi, pertunjukan kebudayaan, talkshow tentang astronomi, serta perayaan Hari Meteorologi Dunia yang ke-74.(kemenparekraf)
0 Komentar