Abu Marapi Berakibat Iritasi dan Infeksi


PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Abu vulkanik yang disemburkan dari kepundan gunung api, berdampak terhadap kesehatan, mulai dari iritasi sampai infeksi.


Demikian dikatakan Dokter Spesialis Paru Yenny Muchtar, menanggapi semakin seringnya Kota Padang Panjang dan daerah selingkaran Gunung Marapi dihujani abu vulkanik.


Menurut Yenny Muchtar, penyakit yang perlu diwaspadai akibat erupsi Gunung Marapi, seperti Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), Infeksi Saluran Pernafasan Bawah (pneumonia dan bronkhitis), alergi, iritasi mata, dan gangguan saluran pencernaan.


"Letusan Gunung Marapi yang mengeluarkan abu vulkanik dan gas, dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata, dan saluran pernafasan," katanya, sebagaimana dirilis Dinas Kominfo Kota Padang Panjang, diakses pada Rabu (3/4) pagi.


Adapun langkah-langkah pencegahan yang disarankan masyarakat, imbuhhnya, hindari keluar rumah jika tidak penting, gunakan pelindung seperti helm, masker, dan kacamata.


Selain itu, tutup sarana air atau sumur gali terbuka, cuci makanan dengan bersih, serta cari pengobatan bila ada keluhan kesehatan seperti batuk, sesak napas, iritasi mata, dan kulit.


Sementara itu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Panjang mengambil langkah preventif, dengan membagikan masker dan memberikan edukasi, tentang dampak erupsi Gunung Marapi kepada pasien dan pengunjung, Selasa (2/4).


Direktur RSUD Lismawati R bersama Kepala Bidang Penunjang Herki Toni, memimpin kegiatan ini. Masker dibagikan kepada pasien rawat jalan dan pengunjung di ruang tunggu poliklinik.


Lismawati menyampaikan imbauan kepada mereka untuk selalu menjaga kesehatan, terutama di tengah situasi erupsi Gunung Marapi, yang berpotensi berdampak pada kesehatan. 


Dia menekankan, penggunaan masker saat keluar rumah dan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), merupakan hal yang sangat penting.


"Bencana bisa terjadi kapan saja, jadi jangan panik. Tetaplah waspada dan ikuti arahan dari pemerintah. Jangan percaya berita yang belum pasti kebenarannya," ujarnya.


Sebelumnya diberitakan, Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Agam, diterapkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) berstatus Level III atau Siaga, sejak 7 Januari 2024 pukul 18.00 WIB.


Gunung kebanggaan masyarakat Minangkabau itu, mengalami erupsi besar dengan ketinggian kolom abu mencapai 3.000 meter dari permukaan kawah. Sebanyak 24 pendaki meninggal dunia dalam peristiwa itu, dan puluhan lainnya cedera.


Dengan status Gunung Marapi pada Level III atau Siaga, PVMBG merekomendasikan :


1. Masyarakat di sekitar Gunung Marapi, pendaki, pengunjung, atau wisatawan, agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.


2. Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran, ataubantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi, terutama di saat musim hujan.


3. Jika terjadi hujan abu, maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut, untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu, agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh


4. Seluruh pihak agar menjaga kondusifitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah.


5. Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan PVMBG  di Bandung, atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jl. Prof. Hazairin No. 168 Bukittinggi, untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.


6. Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi Gunung Marapi, melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG di facebook, twitter, dan instagram.(kominfo pdp/mus)

Posting Komentar

0 Komentar