Begini Keadaan Marapi 12 Jam Terakhir


PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, sejak pagi nyaris tidak terlihat secara visual dari Padang Panjang.


Bila cuaca cerah, gunung yang kini berstatus Level III atau Siaga itu nampak jelas. Bagaimana keadaannya dalam 12 jam terakhir?


"Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang, tinggi sekitar 300 meter dari puncak. Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah ke arah utara dan barat daya," tulis Ahmad Rifandi pada Laman Magma Indonesia.


Rifandi adalah Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi, yang merupakan bagian dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Laporan itu merupakan hasil pengamatan Senin (15/4), pukul 06.00-12.00 WIB.


Sedangkan kegempaan yang tercatat terdiri dari dua kali gempa hembusan, satu kali gempa tornillo, dua kali gempa tektonik lokal, dan satu kali gempa tremor menerus.


Sebelumnya, pukul 00.00-06.00 WIB, Teguh Purnomo dari PGA Marapi Bukittinggi pada laman yang sama melaporkan, Marapi terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis, tinggi sekitar 200 meter dari puncak.


Sedangkan kegempaannya, terdiri dari enam kali gempa hembusan, satu kali gempa low frequency, satu kali gempa vulkanik dangkal, dua kali gempa tektonik jauh, dan satu kali gempa tremor menerus.


Sehubungan dengan statusnya yang masih Level III, maka PVMBG merekomendasikan:


1. Penghindaran Wilayah Radius Erupsi

Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan para pendaki, pengunjung, serta wisatawan diminta untuk tidak memasuki dan melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi, terutama di sekitar Kawah Verbeek.


2. Kewaspadaan Terhadap Bahaya Lahar

Warga yang tinggal di sekitar lembah, aliran, atau bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi, diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi ancaman bahaya lahar, terutama saat musim hujan.


3. Penggunaan Masker dan Perlengkapan Pelindung

Jika terjadi hujan abu, masyarakat disarankan untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut, guna menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA). Selain itu, perlengkapan lain seperti kacamata dan penutup kulit juga disarankan. 


Masyarakat juga diminta untuk mengamankan sumber air bersih, dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik, agar tidak terjadi kerusakan.


4. Tidak Menyebar Hoax dan Mengikuti Arahan Pemerintah

Semua pihak diharapkan untuk menjaga kondusivitas suasana di masyarakat dengan tidak menyebarkan informasi palsu (hoax). serta tidak terpancing oleh isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti arahan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah terkait penanganan Gunung Marapi.


5. Koordinasi dengan PVMBG

Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam diminta untuk senantiasa berkoordinasi dengan PVMBG di Bandung. atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jalan Prof. Hazairin No. 168 Bukittinggi, untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.


6. Mengakses Informasi Melalui Aplikasi dan Media Sosial

Masyarakat, instansi pemerintah, serta instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi terkait Gunung Marapi, melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia, serta melalui media sosial PVMBG (Facebook, Twitter, dan Instagram).


Dengan patuh dan waspada terhadap himbauan dan arahan yang diberikan, diharapkan masyarakat dapat mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas Gunung Marapi yang meningkat.(mus)

Posting Komentar

0 Komentar