TANAH DATAR, kiprahkita.com - Seiring dengan masih tingginya intensitas hujan, banjir lahar dingin dari Gunung Marapi masih memberi ancaman bagi masyarakat Tanah Datar.
Bupati Tanah Datar Eka Putra meningatkan, kondisi darurat yang dihadapi oleh wilayahnya masih menuntut kewaspadaan, akibat erupsi Gunung Merapi sejak 3 Desember 2023 lalu.
Seiring dengan perubahan status gunung tersebut dari Waspada menjadi Siaga pada 9 Januari 2024 pukul 18.00 WIB. Berbagai dampak menyertai erupsi gunung yang terletak di Agam dan Tanah Datar, termasuk banjir lahar dingin yang mengancam keselamatan warga ketika hujan lebat.
"Berdasarkan pantauan beberapa hari terakhir, hujan lebat di wilayah Tanah Datar dan sekitar Gunung Merapi, telah menyebabkan terjadinya banjir lahar dingin atau banjir bandang," ujarnya, Rabu (10/4), saat memberi sambutan menjelang Shalat Idul Fitri 1445 H, di Lapangan Cindue Mato Batusangkar.
Menurut bupati, ada 18 sungai yang berhulu dari Merapi, dan mengalir ke seluruh wilayah Tanah Datar. Kondisi darurat ini, tuturnya, telah memicu kekhawatiran akan keselamatan masyarakat setempat.
Untuk itu, Bupati mengajak seluruh warga bersatu dalam doa, agar musibah ini segera berlalu dan memberikan bantuan kepada mereka yang terdampak.
Pada kesempatan itu, Eka juga mengajak seluruh elemen masyarakat, baik yang berada di Tanah Datar maupun di luar daerah, untuk turut serta dalam mendukung dan berperan aktif, dalam mensukseskan program-program pembangunan demi kesejahteraan bersama.
Bersama seribuan umat Islam yang mengikuti Shalat Id, terliht hadir pula Ketua DPRD Tanah Datar H. Rony Mulyadi Dt. Bungsu, Wakil Bupati Richi Aprian dan keluarga, Bupati Tanah Datar Periode 2005-2015 M. Shadiq Pasadiqoe, dan lain-lain.(prokopim tnd; ed. mus)
0 Komentar