Jangan Cuma Iman dalam Ucapan tapi Sekuler dalam Perbuatan


PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1445 H di Pelataran Parkir Masjid Taqwa Muhammadiyah, Kauman Padang Panjang, berlangsung khidmat, Rabu (10/4).


Ratusan jamaah memadati Kawasan Bisnis Muhammadiyah itu. Tampil sebagai khatib, Dr. Irman, M.Si., salah seorang tokoh Muhammadiyah Sumbar yang berdomisili di Batusangkar.


Saat memberikan khutbah, Irman menegaskan, menunaikan rangkaian ibadah sepanjang Ramadhan mengantarkan orang-orang beriman mencapai prediket taqwa. Itu artinya, tegas dia, gaya hidup sekuler seutuhnya ditinggalkan.


"Sekarang kalau kita analisa terhadap tingkah laku manusia, seakan-akan Tuhan itu ditekan. Kita iman dalam ucapan, tapi sekuler dalam perbuatan," katanya.


Dalam perkembangan terakhir, ujarnya, seakan-akan Tuhan hanya ada di masjid, tiba di kantor Tuhan menjadi lupa, maka korupsi merajalela. Tuhan hanya ada di masjid, di pasar Tuhan hilang sehingga timbangan tetap curang.


Hal ini, katanya, akibat hanya iman dalam ucapan, tapi sekuler dalam perbuatan. Dengan menyempurnakan dan mempertahankan semangat Ramadhan, menurut Irman, tetap dalam diri kita, insya Allah korupsi akan hilang di negeri ini.


Selain menyorot berkembangnya sekularisme, Irman juga mengingatkan pentingnya penegakan akhlak, etika, dan moral, khususnya dalam penyelenggaraan pemerintahan.


"Bila ingin berkuasa, silahkan, tapi harus tetap punya etika dan moral. Jangan lantaran ingin berkuasa lalu menfitnah, ingin berkuasa lalu mengadu domba, dan ingin berkuasa lalu menghalalkan segala cara," sebutnya.


Menurutnya, manusia yang dikendalikan hawa nafsunya lebih buas dari binatang. Sebuas-buasnya kerbau, menurutnya, makanannya tetap rumput. Kita belum pernah dengar adanya kerbau terlalu rakus, lalu makan roti.


Tapi kalau manusia yang dikendalikan hawa nafsu, tuturnya, manusia bukan cuma makan nasi, tapi ada yang makan aspal, semen, kerikil, besi, kayu, dan makan kertas. Bahkan bisa memakan sesamanya. Minumannya tidak hanya air, solar pun diminum.


"Manusia seperti ini jauh lebih buas dari binatang, ini karena kerakusan atau keserakahan. Keberadaannya sangat berbahaya dalam kehidupan sosial manusia. Keserakahan wujud konkret dari melekatnya karakteristik setan pada diri seseorang," tuturnya. 


Keserakahan, menurut Irman, merupakan puncak dari segala bencana yang terjadi dalam kehidupan manusia, baik berupa bencana alam yang ditimpakan Allah, maupun bencana sosial berupa konflik horizontal antar sesama manusia. 


"Dari keserakahanlah munculnya kezaliman dan ketidakadilan, kemunafikan dan kepura-puraan, egoisme dan primodialisme, korupsi, kolusi dan nepotisme ( KKN ) serta penegakan hukum tebang pilih," ucapnya.


Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Padang Panjang Batipuh X Koto (Pabasko) Musriadi Musanif, dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada anggota Muhammadiyah, simpatisan, jamaah Masjid Taqwa, dan semua muslimin dan muslimat, karena telah sukses meraih prediket taqwa, setelah sebulan penuh menjalani rangkaian ibadah Ramadhan 1445 H.


Musriadi juga mengucapkan terima kasih kepada jamaah Masjid Taqwa, anggota dan simpatisan Muhammadiyah, karena telah memberi dukungan nyata dalam mengembangkan amal usaha Muhammadiyah di daerah Pabasko.


Secara khusus, Musriadi mengucapkan terima kasih kepada Penjabat Walikota Padang Panjang Sonny Budaya Putra, Ketua DPRD Mardiansyah, beserta segenap Forkopimda atas dukungan dan bantuan yang diberikan, sehingga kiprah dakwah Muhammadiyah semakin nyata dan berkembang.


"Penataan kawasan Masjid Taqwa terus menjadi perhatian pimpinan Muhammadiyah. Kita ingin menjadikan masjid ini sebagai tempat yang nyaman, baik bagi jamaah yang muqim maupun musafir. kita ingin menjadikan kawasan masjid ini sebagai zona bisnis berbasis keumatan," tuturnya.


Dengan dukungan infaq yang kita kumpulkan pada Shalat Idul Fitri 1444 H setahun lalu, katanya, bantuan pemerintah kota dan para jamaah, pembenahan demi pembenahan terus dilakukan.


Musriadi juga melaporkan perkembangn amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan, sehingga menjadi pilihan utama para orang tua untuk pendidikan terbaik bagi putra putri mereka.


Menurutnya, Pesantren Kauman Muhammadiyah telah berkembang pesat, dengan para santri yang berdatangan dari hampir seluruh provinsi di Indonesia. Pesantren ini adalah gabungan dari Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah dengan Kulliyatul Muballighien Muhammadiyah Kauman.


Penguatan juga dilakukan di SMP dan SMA Muhammadiyah Padang Panjang. Kedua sekolah itu, ujarnya, mulai tahun ini sudah mengukuhkan posisinya sebagai Muhammadiyah Boarding School Padang Panjang.


Di Kauman, juga ada SD Muhammadiyah, TK Aisyiyah, PAUD Aisyiyah, dan FKIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. Ada juga sekolah madrasah terbaik di tingkat cabang, seperti MTsM Bungo Tanjuang, MTsM Padanglaweh Malalo, Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Batu Taba, dan lain-lain.(rel)

Posting Komentar

0 Komentar