Randang Minangkabau Menuju Pasar Global


PADANG, kiprahkita.com - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Buya H, Mahyeldi Ansharullah, mengukuhkan Pengurus Himpunan Pengusaha Rendang Minangkabau (Hipermi) periode 2024-2027 tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta pengurus Koperasi Hipermi. 


Acara pengukuhan berlangsung di Auditorium Istana Gubernuran; Padang, Selasa (23/4/2024). Gubernur yakin kehadiran Hipermi akan meningkatkan daya saing industri pengolahan randang di Sumbar menuju pasar global.


"Randang adalah produk lokal dengan potensi yang sangat besar. Itu artinya, pelaku usaha randang memiliki peran penting bagi perekonomian Sumbar," ujarnya.


Menurut gubernur, ini seiring dengan program Pemprov Sumbar yang mendukung pendampingan produksi, pemasaran, dan strategi bisnis yang memadai, sehingga usaha randang di Sumbar memiliki daya saing yang kuat.


Pembentukan Hipermi, imbuhnya, akan menaikkan kelas UMKM dan industri randang Minangkabau ke tingkat yang lebih tinggi, membuka peluang untuk memperluas pasar, meningkatkan mutu produk, dan mempromosikan kekayaan kuliner randang ke tingkat nasional maupun internasional.


Mahyeldi juga menyebutkan, pengusaha randang di Sumbar telah mengekspor bumbu randang ke Eropa, dan kehadiran Hipermi diharapkan dapat meningkatkan ekspor tersebut. 


Ia menegaskan, pengurus Hipermi memiliki kepedulian terhadap kemajuan dan perkembangan ekonomi, melalui industri randang di Sumbar.


"Oleh karena itu, saya berharap agar amanah yang telah saudara-saudara emban saat ini dapat dijalankan dengan penuh rasa tanggung jawab," tuturnya. 


Potensi randang, kata Mahyeldi, masih sangat besar untuk merambah perdagangan dalam negeri hingga luar negeri. Terlebih lagi, kegiatan industri randang juga berdampak ke banyak sektor ekonomi lain.


Ketua Hipermi Sumba, Fibrianti Takarina menyatakan, randang adalah ikon kuliner Minangkabau. Hipermi berkomitmen untuk berkolaborasi dengan petani guna memastikan pasokan bahan berkualitas untuk pengolahan randang. 


"Kami telah menghimpun 67 pengusaha randang, mulai dari pengusaha besar hingga kecil. Semuanya siap untuk saling bekerja sama, termasuk untuk mengekspor randang ke luar negeri," ungkap Fibrianti.


Sementara itu, Syukriah HG, kepala Kanwil DJPb Sumbar, menyatakan randang memiliki potensi besar untuk dipasarkan secara global. 


"Randang adalah komoditas yang menarik dengan target pasar yang luas. Produk randang bisa diekspor, karena sudah banyak diminati di berbagai negara, dan dapat tahan hingga satu tahun," ujar Syukriah.(adpsb; ed. mus)

Posting Komentar

0 Komentar