Gunung Marapi Kembali Meletus



BUKITTINGGI, kiprahkita.com - Setelah terpantau melandai dalam beberapa hari ini, Kamis (30/5) pukul 13.04 WIB, Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali meletus.


"Terjadi erupsi Gunug Marapi pada hari Kamis, 30 Mei 2024, pukul 13:04 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar dua ribu meter di atas puncak atau 4891 meter di atas permukaan laut," tulis Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi Bukittinggi Moh Nurul Asrori.


Menurut Asrori pada laman Magma Indonesia, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Saat berita ini dirilis, erupsi masih berlangsung.


Sementara kegempaannya, pukul 06.00-12.00 WIB hanya tercatat satu kali gempa tremor menerus. Pada periode 00.00 WIB, tercatat tiga kali gempa hembusan, satu kali gempa tektonik lokal, dua kali gempa tektonik jauh, dan satu kali gempa tremor menerus.


Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), menempatkan  Gunung Marapi pada Status Level III atau Siaga, sejak 9 Januari 2024 pukul 18.00 WIB.


Keputusan itu diambil pemegang otoritas kegunungapian nasional tersebut, setelah melakukan monitoring dan evaluasi, baik secara visual maupun instrumental. Aktivitas gunung yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu masih fluktuatif.


Sekaitan dengan status yang tetap level III itu, maka sesuai rekomendasi PVMBG, maka ini hal-hal yang harus dilakukan semua pihak terkait:


1. Penutupan Wilayah Radius 4,5 Km dari Pusat Erupsi


Masyarakat di sekitar Gunung Marapi Marapi dan para pendaki, pengunjung, serta wisatawan diminta untuk tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan, di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi, yaitu Kawah Verbeek.


2. Mewaspadai Potensi Bahaya Lahar


Masyarakat yang tinggal di sekitar lembah, aliran, atau bantaran sungai yang berhulu di puncak   Gunung Marapi Marapi Marapi, diminta untuk selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar, terutama pada saat musim hujan.


3. Penggunaan Masker dan Perlengkapan Pelindung


Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut, guna menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA). Selain itu, perlengkapan lain seperti kacamata dan pakaian yang melindungi kulit juga disarankan. 


Disamping itu, penting untuk mengamankan sumber air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik untuk mencegah kerusakan.


4. Menjaga Kondusivitas Masyarakat dan Menghindari Hoaks


Seluruh pihak diminta untuk menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, dengan tidak menyebarkan informasi palsu atau hoax yang dapat memicu kepanikan. Masyarakat diharapkan selalu mengikuti arahan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah.


5. Koordinasi antara Pemerintah Daerah dan PVMBG


Pemerintah Daerah  Kota Bukittinggi Bukittinggi,   Kota Padang Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam diminta untuk senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung, atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi Marapi Marapi di Jl. Prof. Hazairin No. 168 Bukittinggi, untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas  Gunung Marapi.


6. Memantau Informasi Melalui Aplikasi dan Media Sosial


Masyarakat, instansi pemerintah, dan instansi terkait lainnya disarankan untuk memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi terkait Gunung Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia, serta melalui akun media sosial PVMBG pada platform Facebook, Twitter, dan Instagram.(musriadi musanif)

Posting Komentar

0 Komentar