PASBAR, kiprahkita.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), mengeluarkan surat pernyataan sikap, terkait kemunculan klaim Imam Mahdi palsu dan adanya perekrutan 313 orang sebagai pasukan inti Imam Mahdi di wilayah tersebut.
Pernyataan ini dikeluarkan setelah menindaklanjuti laporan masyarakat, dan unggahan di media sosial, yang menyebut adanya kegiatan keagamaan yang diduga menyimpang di Jorong Kampung Cubadak, Nagari Lingkuang Aua Timur, Kecamatan Pasaman.
Tim MUI Pasaman Barat langsung melakukan penelusuran ke lapangan pada Selasa, 15 Oktober 2024, untuk berdialog dengan pihak-pihak yang terlibat, termasuk seseorang berinisial S alias Ruqayyah. dan beberapa warga negara asing.
Mereka dimintai keterangan mengenai pemahaman dan keyakinan yang mereka sebarkan di wilayah tersebut.
Berdasarkan hasil penelusuran, MUI Pasaman Barat menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut:
1. Laporan masyarakat terbukti benar. Pihak yang terlibat telah mengakui adanya penyebaran pemahaman yang mereka yakini.
2. MUI menegaskan bahwa pemahaman tersebut sesat dan menyimpang dari ajaran Islam yang sahih.
3. MUI menolak keberadaan warga negara asing, seperti Osama Altaaf, Nasar, dan lainnya, yang menyebarkan pemahaman terkait klaim kemunculan Imam Mahdi bernama Muhammad Bin Qosim, warga negara Pakistan.
Mereka mengklaim bahwa Muhammad Bin Qosim akan dilantik sebagai Imam Mahdi, sementara Osama Altaaf sering mengaku sebagai pelantiknya, Imam Mahdi, Rasul akhir zaman, atau bahkan pendiri kerajaan Bani Tamim yang diklaim akan berpusat di Pasaman Barat.
4. MUI mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh klaim yang tidak jelas sumbernya, dan menghindari tindakan main hakim sendiri yang melanggar hukum.
5. MUI mengajak umat Islam untuk kritis dan senantiasa mengkaji isu-isu akhir zaman melalui sumber yang jelas, yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah.
6. MUI meminta aparat keamanan untuk proaktif dalam menelusuri pihak-pihak yang terlibat serta mencegah penyebaran paham menyimpang di Pasaman Barat.
MUI Pasaman Barat berharap, masyarakat tetap tenang dan bijaksana dalam menyikapi isu-isu terkait keyakinan akhir zaman, serta terus menjaga kerukunan di wilayah tersebut.
Pelibatan aparat keamanan dan peran aktif masyarakat, diharapkan dapat mengantisipasi berkembangnya pemahaman yang menyimpang dan meresahkan.(kominfopsb)
0 Komentar