![]() |
Sesudut pemandangan Kota Pekanbaru.(riau.go.id) |
PEKANBARU, kiprahkita.com – Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mengonfirmasi adanya satu kasus malaria yang terdeteksi di kota tersebut.
Namun, kasus tersebut bukanlah hasil penularan lokal melainkan kasus impor yang dibawa dari luar kota. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Fira Septiyanti, Jumat (4/10/2024).
"Kasus malaria di Pekanbaru hanya satu, dan itu merupakan kasus impor. Jadi, bukan penularan yang terjadi di dalam kota," jelasnya, dikutip dari publikasi Media Center Riau, Sabtu (5/10) pagi.
Ia menegaskan, Pekanbaru bukanlah daerah endemis malaria, dan pihaknya telah melakukan pemantauan ketat sejak awal tahun 2024.
Menurut Fira, hingga saat ini tidak ada kasus malaria yang muncul dari wilayah Pekanbaru.
"Sampai saat ini, hanya ada satu kasus malaria yang dikonfirmasi di Pekanbaru, tetapi itu bukan berasal dari sini," ujarnya.
Oleh karena itu, sebut Fira, tidak ada kebutuhan untuk menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) malaria di Pekanbaru.
Meskipun begitu, Dinas Kesehatan mencatat adanya 35 alert atau peringatan terkait potensi kasus malaria. Semua peringatan ini telah ditangani dengan cepat oleh petugas melalui diversifikasi.
Tim Surveilans Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru terus aktif dalam memantau pelaksanaan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).
Mereka memastikan kesiapsiagaan dan tindakan cepat untuk mencegah penyebaran penyakit.
"Tim kami rutin melakukan SKDR dan memberikan bimbingan kepada petugas yang bertanggung jawab di puskesmas maupun rumah sakit," ungkap Fira.
Ia juga memastikan, seluruh laporan SKDR dari puskesmas dan rumah sakit di Pekanbaru sudah lengkap dan dikirimkan tepat waktu.
Dengan pemantauan dan koordinasi yang ketat, Dinas Kesehatan optimis dapat menjaga Pekanbaru tetap bebas dari penularan lokal malaria.(mcriau)
0 Komentar