Pimpinan Muhammadiyah Siak Timba Ilmu ke Pesantren Kauman

 

PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Sebanyak 45 orang jajaran pimpinan Muhammadiyah dari Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Sabtu (5/10), mengunjungi Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, Sumatera Barat.

Rombongan silaturahim dan menimba ilmu manajemen amal usaha Muhammadiyah itu, disambut hangat Mudir Pesantren Kauman Dr. Derliana, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pabasko Musriadi Musanif, dan Wakil Ketua Badan Pembina Pesantren (BPP) Kauman Drs. H. Yandri Naga.

Sedangkan rombongan dari Siak itu terdiri dari anggota PDM, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA), Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-Siak, serta pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Kabupaten Siak.

Terlihat dalam rombongan dari Siak itu Ketua PDM H. Abdul Munzir, Sekretaris PDM Ridwan Alatas, Ketua PDA Hastika Dewi, dan Sekretaris PDA Desi Wanti.

"Selamat datang di Komplek Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, lembaga pendidikan yang untuk pertama kali dipimpin Buya Hamka," ujar Derliana menyambut kedatangan tamunya, didampingi Wakil Mudir Surya Bunawan dan Insan Hasibuan.

Derliana juga menguraikan perjalanan panjang yang sudah dilalui, sejak semula berdiri hingga perkembangan saat ini, setelah mendekat usia satu abad.

Menurutnya, selain terus berupaya meningkatkan kompetensi dan mengejar prestasi, baik guru maupun santri, Pesantren Kauman saat ini sedang mengembangkan diri menuju pesantren internasional.

Meniti langkah ke arah itu, ujarnya, berbagai kerjasama internasional pun terus dilakukan, dengan fokus utama saat ini Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia, Pesatuan Cendikiawan Minangkabau (PCM) Malaysia, dan Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM).

Kerjasama juga dirintis dengan berbagai perguruan tinggi ternama di Malaysia dan Indonesia.

"Kulliyatul Muballighien adalah nama besar yang terus kita rawat. Inilah cikal bakal pesantren hebat bernama Kauman, setelah sebelumnya diawali dengan Tabligh School yang pertama kali dipimpin Buya Hamka," tambahnya.

Sedangkan nama besar Kulliyatul Muballighien juga terkait erat dengan kejayaan masa lalu Kauman, karena telah banyak melahirkan pemimpin dan pengembang Muhammadiyah ke nusantara dan mancanegara.

Menurutnya, Kulliyatul Muballighien juga pernah dipimpin ahli ilmu falaq terkenal Buya Haroun 'l Ma'any, dan ulama besar Buya H. Djohan Nurdin. Nama-nama hebat seperti AR Soetan Mansoer, RI Dt. Sinaro Panjang, dan SJ St. Mangkuto juga tak bisa dilepaskan dari madrasah yang kini menjadi Pesantren Kauman tersebut.

Menurut Derliana, saat ini santri Kauman berasal dari 17 provinsi di Indonesia dan negara-negara tetangga.

Sementara itu, Musriadi dalam sambutannya mengucapkan selamat datang di Padang Panjang, kota pendidikan yang sejak dahulu menyandang prediket sebagai Serambi Mekah. 

Mudah-mudahan, ujarnya, para tamu dari Siak betah dan dapat memetik manfaat dari kunjungan ini, sebagaimana dimaksudkan sejak dari berencana akan berangkat ke Padang Panjang.

"Timbalah pengalaman Pesantren Kauman sedalam-dalamnya. Bawa dan terapkanlah nanti di Siak, bila memang itu dipandang penting dan relevan. Kami terbuka. Mudah-mudahan nanti, kami pula yang akan menimba pengalaman ke Siak," sebutnya.


Pertemuan kali ini, ujarnya, ibarat pertemuan dua kerajaan besar Nusantara di masa lalu; antara Minangkabau dengan Dunia Melayu, Siak Indrapura. Mari kita rawat nama besar kedua negeri, ujarnya, untuk memajukan amal usaha Muhammadiyah yang kita kelola ini.

Musriadi menyebut, lompatan-lompatan kemajuan yang dicapai Pesantren Kauman saat ini, tidak terleps dari kegigihan dan semangat inovatif Mudir Derliana bersama jajarannya.

"Kita selaku pimpinan persyarikatan melapangkan jalan mudir, mengejar target-target yang ingin diraihnya. Dengan persyarikatan yang kuat, maka amal usaha akan menjadi hebat. Pimpinan Muhammadiyah dan pimpinan AUM harus kompak," ujarnya.

Baik mudir maupun PDM, pada kesempatan itu juga menyatakan kegembiraannya, bila nanti pertemuan ini ditindaklanjut dengan kerjasama yang lebih konkret, misalnya meningkatkan jumlah santri Kauman dari Kabupaten Siak dan sekitarnya.

Abdul Munzir mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari jajaran Pesantren Kauman. Kehadiran kami di sini, ujarnya, dalam rangka menyauk pengalaman Kauman, bersilaturahim, wisata edukasi, dan menjajaki peluang kerjasama.

"Nama besar Kauman sudah lama kami dengar. Kami ingin, kehebatan Kauman bisa kami tiru. Kami juga mengharap dukungan Kauman dalam mengembangkan amal usaha di Siak," ujarnya.(*)

Posting Komentar

0 Komentar