Wartawan Tanah Datar Susuri Kawah Aktif Gunung Tangkuban Perahu

BANDUNG, kiprahkita.com - Gunung Marapi, salah satu gunung api aktif di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, sempat menjadi destinasi favorit.

Sedihnya, puluhan pendaki melalui kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Marapi menjadi korban pada erupsi pada Sabtu, 3 Desember 2023. Letusan ini menyebabkan puluhan orang mengalami luka-luka dan meninggal dunia. 

Memasuki pekan pertama Januari 2024, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Marapi dari Level II (Waspada), menjadi Level III (Siaga), karena aktivitas vulkanik yang meningkat. 

Meski beberapa bulan kemudian statusnya diturunkan kembali ke Level II, namun tingginya aktivitas gunung membuat otoritas tetap melarang pendakian hingga saat ini.

Sementara itu, pada Rabu (30/10), sejumlah wartawan bersama jajaran Dinas Kominfo Kabupaten Tanah Datar yang sedang berada di Bandung mengunjungi kawah Gunung Tangkuban Perahu, salah satu gunung api aktif di Jawa Barat. 

Gunung yang terkenal dengan kawahnya ini juga memiliki riwayat erupsi, terakhir terjadi pada 26 Juli 2019, yang sempat mengakibatkan penutupan kawasan wisata tersebut. 

Namun, saat ini Tangkuban Perahu kembali dibuka dan dikunjungi ribuan wisatawan setiap minggunya, menunjukkan perbedaan dengan Gunung Marapi yang aktivitas vulkaniknya masih terlalu tinggi untuk dibuka bagi pendakian.

Kunjungan ini memberi wawasan bagi para wartawan Tanah Datar, mengenai pengelolaan kawasan wisata vulkanik, yang diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi pengelolaan TWA Marapi di masa depan, ketika aktivitas gunung mulai menurun dan kondusif bagi wisatawan.

Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat adalah salah satu gunung api yang memiliki daya tarik unik, tidak hanya karena kawah aktifnya yang memukau, tetapi juga karena legenda yang menyelimuti puncaknya. 

Terletak sekitar 30 kilometer dari Kota Bandung, gunung ini dikenal dengan bentuknya yang menyerupai perahu terbalik, sesuai namanya, Tangkuban Perahu. Keindahan alam dan kawah yang masih aktif, membuatnya menjadi magnet bagi ribuan wisatawan setiap pekan.

Salah satu hal paling menarik dari Gunung Tangkuban Perahu adalah keberadaan kawah-kawahnya yang memikat dan masih aktif hingga kini. 

Kawah Ratu, yang menjadi titik utama wisatawan, menawarkan panorama asap belerang yang membubung ke udara dan aroma khas belerang yang kuat. 

Selain Kawah Ratu, ada juga Kawah Domas yang memungkinkan pengunjung untuk mendekat dan melihat langsung aktivitas fumarol dan mendidihnya air panas alami di dalam kawah. 

Pengunjung bisa mencoba merebus telur di air panas Kawah Domas, sebuah pengalaman unik yang ditawarkan Tangkuban Perahu.

Meski pemandangannya memikat, keaktifan kawah-kawah ini mengingatkan akan kekuatan alam yang ada di bawah permukaannya. 

Erupsi terakhir pada 2019 menjadi pengingat, gunung ini masih aktif dan bisa mengalami letusan sewaktu-waktu, yang membuat pengelola kerap menyesuaikan akses kunjungan demi keselamatan wisatawan.

LEGENDA

Selain sisi vulkaniknya, Tangkuban Perahu juga menyimpan legenda yang dikenal luas dalam budaya Sunda dan Jawa Barat. 

Kisah Sangkuriang, seorang pemuda yang jatuh cinta pada Dayang Sumbi, ibu kandungnya sendiri, menjadi bagian tak terpisahkan dari pesona gunung ini. 

Legenda ini bercerita tentang bagaimana Sangkuriang, yang marah karena cintanya ditolak oleh Dayang Sumbi, menendang perahu yang gagal ia selesaikan dalam semalam hingga terbalik. 

Bentuk perahu terbalik itulah yang dipercaya menjadi Gunung Tangkuban Perahu saat ini.

Cerita ini, yang diwariskan secara turun-temurun, menambah dimensi mistis dan sejarah tersendiri bagi Tangkuban Perahu. 

Masyarakat setempat percaya, legenda ini masih menyelimuti gunung dengan aura magis, membuatnya lebih dari sekadar destinasi wisata alam.

Berada di ketinggian sekitar 2.084 meter di atas permukaan laut, Tangkuban Perahu juga menawarkan udara pegunungan yang sejuk dan menyegarkan, membuatnya menjadi tempat favorit untuk melepas penat dari kesibukan kota. Dari puncak kawah, pengunjung dapat menikmati pemandangan pegunungan yang membentang luas, serta hutan pinus dan perkebunan teh yang hijau dan asri di sekelilingnya. 

Perpaduan alam yang asri dan kontur gunung yang unik menjadikan Tangkuban Perahu tempat yang ideal bagi pecinta fotografi alam dan petualang.

BASIS

Selain sebagai tempat wisata, Gunung Tangkuban Perahu juga memberikan edukasi kepada pengunjung tentang gunung api dan geologi. 

Pemandu wisata biasanya memberikan informasi seputar sejarah gunung api, aktivitas kawah, dan peringatan keselamatan bagi pengunjung. 

Ini menjadi aspek penting dalam wisata edukatif, mengingat Gunung Tangkuban Perahu adalah gunung api aktif yang bisa mengalami perubahan status sewaktu-waktu.

Upaya pengelolaan yang berfokus pada kelestarian lingkungan juga dilakukan di sini. Pengunjung diimbau untuk menjaga kebersihan kawasan wisata, dan akses ke area-area tertentu dibatasi demi menjaga keamanan dan melestarikan alam.

Gunung Tangkuban Perahu adalah bukti keajaiban alam yang mampu memadukan keindahan lanskap, aktivitas vulkanik yang menakjubkan, serta warisan budaya dan mitos yang kaya. 

Dengan kawah aktif yang terus menarik wisatawan, udara segar, pemandangan memukau, serta kisah Sangkuriang yang penuh misteri, 

Tangkuban Perahu menjadi destinasi wisata yang memiliki daya tarik tak lekang oleh waktu. Setiap pengunjung yang datang tidak hanya menikmati panorama, tetapi juga merasakan bagian dari sejarah dan mitos yang hidup di gunung ini.(mus/*)

Posting Komentar

0 Komentar