BUKITTINGGI, kiprahkita.com - Aktivitas Gunung Marapi di Sumatra Barat senantiasa dipantau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Laporan pengamatan visual dan instrumental itu, setiap 24 jam dirilis pada laman Magma Indonesia.
Untuk aktivitas vulkanik sepanjang Sabtu, 2 November 2024, Ahmad Rifandi selaku kepala Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi PVMBG melaporkan, meski kadang tertutup kabut tebal, namun kawah utama terlihat mengeluarkan asap putih dengan intensitas tipis hingga sedang, setinggi sekitar 300 meter dari puncak.
Cuaca di sekitar Gunung Marapi bervariasi antara cerah dan hujan, dengan angin lemah berembus ke arah utara, timur laut, timur, dan tenggara.
Pada hari itu, tercatat pula satu kali gempa tektonik lokal dengan kekuatan MMI II. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis, gempa itu berkuatan Magnitudo 3,1 yang terjadi pukul 19.41 WIB pada kedalaman satu kilometer di 13 kilometer Timur Laut Bukittinggi.
Berdasarkan data seismik, menurut Rifandi, aktivitas vulkanik di Gunung Marapi yang terdeteksi: 13 kali gempa hembusan, satu kali gempa vulkanik dangkal, 4 kali gempa tektonik lokal, 2 kali gempa tektonik jauh, dan satu kali tremor menerus.
Sementara itu, laporan aktivitas Gunung Marapi pada Jumat, 1 November 2024, oleh Kachfi Somantri di laman Magma Indonesia menunjukkan adanya asap kawah utama yang menjulang setinggi 150 meter.
Pada hari itu, tercatat enam kali gempa hembusan, satu gempa vulkanik dalam, dan satu tremor menerus.
PVMBG menetapkan status Gunung Marapi pada Level II atau Waspada. Masyarakat diimbau untuk memperhatikan sejumlah rekomendasi berikut:
1. Masyarakat sekitar Gunung Marapi serta pendaki dan wisatawan diimbau untuk tidak mendekati area dalam radius 3 km dari Kawah Verbeek, pusat erupsi Gunung Marapi.
2. Warga yang bermukim di sekitar lembah dan aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi disarankan waspada terhadap potensi bahaya lahar, terutama saat musim hujan.
3. Jika terjadi hujan abu, masyarakat disarankan menggunakan masker dan pelindung untuk menghindari gangguan pernapasan serta menjaga sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang menumpuk.
4. Masyarakat diimbau untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya dan mengikuti arahan dari pemerintah setempat untuk menjaga ketenangan.
5. Pemerintah daerah di Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam diminta terus berkoordinasi dengan PVMBG dan Pos Pengamatan Gunung Marapi untuk mendapatkan informasi terkini.
6. Informasi mengenai aktivitas Gunung Marapi dan rekomendasi terkini dapat diakses oleh masyarakat melalui aplikasi Magma Indonesia atau situs web resmi Magma Indonesia.
PVMBG mengingatkan seluruh pihak, agar terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Marapi, dan waspada terhadap kemungkinan perubahan kondisi.(mus)
0 Komentar