BENGKALIS, kiprahkita.com - Di tengah jatuhnya harga buah sawit yang meresahkan petani di berbagai daerah, Pakde Sukir, petani dari Desa Harapan Baru, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau, mengambil keputusan berani yang mengubah hidupnya.
![]() |
ilustrasi dari bandungkab.go.id |
Menghadapi kerugian akibat harga sawit yang kian merosot, Pakde Sukir memutuskan untuk mengganti lahan sawitnya menjadi kebun buah naga, keputusan yang kemudian terbukti membawa keuntungan besar.
Pakde Sukir memulai transformasi ini dengan berbekal ketangguhan dan kreativitas. Mengingat harga buah sawit yang tak lagi stabil, ia memutuskan menanam buah naga yang potensial di pasaran.
“Berawal dari harga sawit yang anjlok, saya coba tanam buah naga. Alhamdulillah, usaha ini membawa hasil yang memuaskan. Mohon doa dan dukungan agar kebun naga ini bisa terus berkembang,” ujarnya.
Keberanian Pakde Sukir adalah inspirasi bagi banyak petani, yang enggan keluar dari zona nyaman.
Langkah inovatif yang ia ambil menunjukkan, keberhasilan membutuhkan keberanian untuk beradaptasi dan belajar dari situasi sulit.
Dengan memegang teguh filosofi Jawa Sopo Nandur Bakal Ngunduh (siapa yang menanam akan memanen), ia berhasil menciptakan hamparan kebun buah naga yang kini menghasilkan panen melimpah.
Saat ini, kebun buah naga milik Pakde Sukir terdiri dari sekitar seribu pohon yang tumbuh subur. Dalam hitungan tiga hari sekali, ia dapat memanen hingga 500 kilogram buah naga.
Dengan perkiraan produksi mencapai lima ton per bulan dan harga pasar sekitar Rp20 ribu per kilogram, kebun buah naga ini bisa menghasilkan pendapatan kotor hingga seratus juta rupiah setiap bulannya.
Tentu, hasil ini tidak diraih dengan mudah. Pakde Sukir melakukan analisis mendalam untuk memastikan, tanaman buah naga adalah pilihan yang tepat sebelum ia memulai budidaya ini.
Dukungan dari istri dan anak-anaknya juga menjadi faktor penting dalam kesuksesan kebun buah naga ini.
"Saya kerjakan ini bersama istri dan anak saya. Alhamdulillah, hasilnya seperti sekarang. Kami bersyukur atas anugerah Tuhan," ungkapnya dengan rendah hati.
Untuk masyarakat yang tertarik menimba ilmu langsung dari kebun Pakde Sukir, ia membuka pintu bagi siapa saja yang ingin berkunjung.
Pengunjung dapat mengunjungi Kantor Desa Harapan Baru terlebih dahulu, untuk diarahkan menuju lokasi kebun yang berada di tengah perkebunan sawit.
Inisiatif Pakde Sukir membuktikan, tantangan bisa dihadapi dengan kreativitas dan ketekunan, memberikan inspirasi bagi petani lainnya untuk berinovasi dalam menghadapi perubahan.(mcriau)
0 Komentar