Rombongan PWI Tanah Datar Kunjungi Nagari Andaleh Baruah Bukik

TANAH DATAR, kiprahkita.com – Dalam rangkaian Bimbingan Teknis (Bimtek) Penulisan Feature, anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tanah Datar, mengunjungi Nagari Andaleh Baruah Bukik, Kecamatan Sungayang, Sabtu (23/11).  

Rombongan yang dipimpin Ketua PWI Tanah Datar Yuldaveri, disambut langsung oleh Walinagari Afrizal beserta jajaran di kantor nagari. 

Kunjungan ini bertujuan, untuk menggali wawasan lapangan serta berdiskusi terkait, potensi kepariwisataan dan budaya di Nagari Andaleh Baruah Bukik.  

Yuldaveri menyampaikan, kunjungan ini merupakan rangkaian dari program Bimtek penulisan feature, yang didukung anggaran dari anggota DPRD asal nagari tersebut, yaitu Khairul Abdi, dan manajemen pelatihannya bekerjasama dengan Dinas Kominfo Tanah Datar. 

"Potensi nagari ini luar biasa dan perlu dieksplorasi lebih jauh. Harapannya, tulisan yang dihasilkan dapat menggugah perhatian para pemangku kebijakan untuk memajukan pariwisata di sini," ujar Yuldaveri.  

Ia juga memperkenalkan seluruh anggota PWI satu per satu kepada jajaran pemerintah nagari, menciptakan suasana diskusi yang hangat dan penuh kekeluargaan.  

Walinagari Afrizal mengungkapkan rasa bangganya atas kunjungan PWI, sebagai mitra strategis untuk memajukan Nagari Andaleh Baruah Bukik. 

Menurutnya, nagari ini memiliki berbagai potensi unggulan, di antaranya:  

1. Perkebunan Rakyar:  

   - Kulit manis, cokelat, dan cengkeh yang sudah berkembang.  

   - Gula aren menjadi salah satu andalan, dengan 40% masyarakat menekuni usaha dari air nira hingga buah tab.  

2. Destinasi Wisata:

   Potensi wisata yang luar biasa namun belum tergarap maksimal. Kendala utama adalah kepemilikan lahan yang masih bersifat pribadi. 

"Objek wisata di sini ibarat mutiara terpendam. Kami berharap pertemuan ini mendorong pendekatan dan pengembangan destinasi," ujar Afrizal.  

3. Budaya Lokal:

   Tradisi Cimuntu, hiburan khas masyarakat, yang kini dikemas lebih modern menggunakan bahan alami seperti ijuk. Acara tahunan ini menjadi daya tarik tersendiri, terutama saat lebaran dan pesta adat.  

4. Pelestarian Rumah Gadang: 

   Dengan jumlah sekitar 60 unit, rumah gadang di nagari ini memerlukan perhatian untuk rehabilitasi dan pemanfaatan maksimal.  

Afrizal berharap, kehadiran PWI dapat menjadi pelopor dalam menggali dan mempromosikan potensi Nagari Andaleh Baruah Bukik, sehingga mampu membangkitkan ekonomi masyarakat setempat. 

“SDM masih menjadi kendala utama dalam pengembangan pariwisata dan budaya seperti Sasana Randai. Namun, dengan sinergi bersama, saya yakin kita bisa maju,” tambahnya.  

Kunjungan ini, menandai langkah awal kolaborasi antara PWI dan pemerintah nagari, dalam mewujudkan pengembangan potensi lokal secara lebih maksimal.(mus)

Posting Komentar

0 Komentar