Teluk Bayur Masuk Kelompok Pelabuhan CPO Terbesar

PADANG, kiprahkita.com - Pelabuhan Teluk Bayur Padang, terus berinovasi dalam upaya menjadikan pelabuhan strategis di Sumatera Barat ini, sebagai pelabuhan hijau (green port). 

Langkah ini diambil guna meningkatkan kualitas layanan, produktivitas, dan kinerja operasional serta memperkuat peran pelabuhan dalam mendukung aktivitas logistik nasional.  

Pelabuhan Teluk Bayur telah mengimplementasikan standar ISO 14001 dan prinsip ESG (Environment, Social, and Governance). 

Beberapa langkah konkret mencakup pengembangan infrastruktur ramah lingkungan, seperti penggunaan energi terbarukan, elektrifikasi alat operasional, dan peningkatan sistem pengelolaan limbah.  

Branch Manager PTP Teluk Bayur Fauzi menjelaskan, pihaknya telah mengadopsi teknologi ramah lingkungan, salah satunya elektrifikasi alat bongkar muat seperti Gantry Jib Crane yang mampu mengurangi konsumsi BBM hingga 25 persen, menurunkan kebisingan, serta meminimalkan polusi udara.

Pelabuhan ini juga menggunakan oil boom dalam kegiatan bongkar muat curah cair, guna mengurangi risiko pencemaran lingkungan. Inovasi ini meningkatkan keamanan dan kepercayaan pengguna jasa.  

Selain komitmen terhadap green port, PTP Teluk Bayur berhasil meningkatkan produktivitas dan kinerja operasional. 

Pelabuhan ini menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia untuk penanganan minyak kelapa sawit (CPO), dengan kapasitas mencapai 3,2 juta ton per tahun, menjadikannya pelabuhan terbesar kedua setelah Dumai.  

Sistem operasi pelabuhan terintegrasi, PTOS-M (Pelindo Terminal Operating System Multipurpose), juga diimplementasikan untuk mempermudah monitoring kegiatan bongkar muat. 

Hasilnya, produktivitas Ton/Ship/Day (T/S/D) meningkat sebesar 30 persen pada komoditas curah kering, dari 1.999 T/S/D menjadi 2.604 T/S/D.  

Waktu tunggu kapal (port stay) juga berhasil diturunkan dari rata-rata 3 hari menjadi 2 hari, mengurangi biaya logistik hingga 33 persen. 

"Efisiensi ini mempercepat pengiriman barang dan menurunkan biaya operasional bagi pengguna jasa pelabuhan," ujar Fauzi.  

Dengan dermaga sepanjang 917,3 meter dan area penumpukan seluas 36.341 m², PTP Teluk Bayur melayani berbagai jenis kargo, termasuk curah cair (CPO, aspal), curah kering (cangkang, pupuk, jagung), dan bag cargo (semen, pupuk). 

Hingga Triwulan III-2024, throughput komoditas curah cair mencapai 2.066.000 ton, sementara curah kering mencatat 1.480.000 ton.  

SM Sekretaris Perusahaan PTP Nonpetikemas Fiona Sari Utami menambahkan, transformasi ini memperkuat daya saing kami secara nasional dan internasional. 

"Kami berkomitmen menghadirkan layanan bongkar muat yang lebih efisien dan ramah lingkungan,"  katanya.(infopublik)

Posting Komentar

0 Komentar