Kawah Putih Ciwidey, sebuah kawah gunung api yang berstatus Level I di Kabupaten Bandung, ramai dikunjungi wisatawan sepanjang hari.(mus) |
BANDUNG, kiprahkita.com - Puluhan wartawan bersama jajaran Dinas Kominfo Kabupaten Tanah Datar, 29 Oktober-1 November 2024, melakukan studi banding ke Kota Bandung.
Agenda utamanya adalah berdiskusi dengan jajaran penerbit media jurnalistik cetak, online, dan radio.
Pikiran Rakyat, sebuah media cetak harian yang telah berhasil bertransformasi dengan beragam platform, menjadi sasaran kunjungan di hari pertama. Media bersejarah itu, kini selain tetap menerbitkan koran dengan oplag yang terbilang masih besar, juga sudah menerbitkan format online dan radio.
Pada hari kedua, kunjungan dilakukan ke media online berjaringan nasional, yakni Detik Jabar, sebuah media yang terbilang berpengaruh besar di Jawa Barat, dan merupakan bagian dari jaringan media online Detik yang berbasis di Jakarta.
Seusai menggelar pertemuan tatap muka dan berdiskusi soal manajemen media, jurnalisme, dan kerjasama media-pemerintah daerah, para wartawan dipandu oleh biro perjalanan wisata profesional, menuju berbagai destinasi wisata yang amat dikenal.
Rupanya, Kota Bandung bukanlah tujuan utama wisatawan berkunjung. Kota Bandung itu hanya tempat melepas lelah, berbelanja cindera mata, dan menikmati kuliner khas Sunda, setelah penat seharian menikmati destinasi wisata kabupaten yang ada di seputaran kota itu.
Dengan karakteristik seperti itu, hotel-hotel di Bandung berkembang pesat. Usaha-usaha pariwisata, toko-toko cindera mata, sentra kuliner dan pesona terkait destinasi mendapat perhatian serius pemerintah, dan didukung penuh oleh warga beserta pelaku usaha wisata.
Bandung akan menjadi sangat ramai di malam hari. Penuh sesak di malam-malam akhir pekan. Wisatawan yang siangnya berkunjung ke destinasi di seputar kota, menghabiskan malamnya di Kota Bandung.
Ini tentu menjadi inspirasi untuk mengembangkan usaha wisata di Kabupaten Tanah Datar. Kalau pun belum memungkinkan untuk menjadikan wisata menginap di Batusangkar, tetapi setidaknya, Batusangkar dan Tanah Datar bisa mengembangkan pola yang dilakukan kabupaten-kabupaten di seputaran Kota Bandung.
Para turis itu, silahkan bermalam dan menginap di Bukittinggi, tapi harus menghabiskan harinya di Tanah Datar. Konsep ini sudah ada dan mulai dikembangkan, kini bagaimana meningkatkannya.
Sebagai cermin perbandingan, berikut beberapa catatan tekait keunggulan destinasi wisata, serta kelebihan dalam manajemen pariwisatanya:
BANDUNG BARAT
Kabupaten Bandung Barat adalah salah satu daerah sekitar Kota Bandung, yang memiliki keunggulan dalam destinasi wisata alam.
Kawasan Lembang, misalnya, terkenal dengan kesejukan udara dan keindahan alamnya, seperti Gunung Tangkuban Perahu, Dusun Bambu, dan The Lodge Maribaya.
Berbagai tempat wisata ini menawarkan pengalaman berbeda, mulai dari wisata alam, wisata edukasi, hingga wisata petualangan.
Dalam hal manajemen pariwisata, pemerintah Kabupaten Bandung Barat berkolaborasi dengan para pelaku usaha lokal, untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan.
Pengelolaan kawasan wisata dilakukan dengan menjaga kelestarian lingkungan, misalnya melalui penataan ruang dan aturan jumlah pengunjung di area tertentu, untuk mencegah kerusakan lingkungan.
Inovasi dan kreativitas juga diterapkan dalam mengembangkan destinasi baru, sehingga menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara.
KABUPATEN BANDUNG
Kabupaten Bandung menawarkan berbagai destinasi wisata, seperti Kawah Putih di Ciwidey, Situ Patenggang, dan Ranca Upas yang cocok untuk wisata keluarga maupun pecinta alam.
Kawasan ini juga terkenal dengan agrowisata, seperti perkebunan teh yang menawarkan pemandangan hijau yang menenangkan.
Kabupaten Bandung menerapkan manajemen pariwisata berbasis lingkungan dengan pendekatan ecotourism. Pemerintah daerah secara aktif mengedukasi masyarakat dan wisatawan, untuk menjaga kebersihan dan kelestarian alam.
Pemberdayaan masyarakat lokal juga menjadi salah satu prioritas, di mana warga sekitar diikutsertakan dalam pengelolaan kawasan wisata, seperti sebagai pemandu lokal atau penyedia homestay, sehingga memberikan dampak ekonomi yang langsung dirasakan oleh masyarakat setempat.
GARUT
Kabupaten Garut juga menjadi daya tarik wisata dengan keindahan alamnya, seperti Gunung Papandayan, Pemandian Air Panas Cipanas, dan Pantai Santolo.
Garut dikenal sebagai tujuan wisata yang memiliki banyak spot alami serta budaya yang unik. Kelezatan kuliner khas Garut seperti dodol juga menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Dari segi manajemen, pemerintah Kabupaten Garut fokus pada promosi digital untuk memperkenalkan destinasi wisatanya.
Mereka bekerja sama dengan para pelaku usaha dan komunitas kreatif untuk membuat konten-konten menarik yang dipromosikan melalui media sosial, sehingga wisatawan lebih mudah mengakses informasi tentang destinasi dan aktivitas wisata di Garut.
Inisiatif ini telah berhasil meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun.
SUMEDANG
Kabupaten Sumedang terkenal dengan wisata alam seperti Waduk Jatigede, Gunung Tampomas, dan Kampung Toga.
Waduk Jatigede, sebagai salah satu waduk terbesar di Jawa Barat, tidak hanya berfungsi untuk pengendalian banjir, tetapi juga sebagai destinasi wisata yang menawarkan kegiatan seperti perahu wisata dan spot foto yang Instagramable.
Manajemen pariwisata di Sumedang berfokus pada pengembangan wisata berbasis budaya dan kearifan lokal.
Pemerintah Sumedang bekerja sama dengan masyarakat adat untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan budaya yang menarik bagi wisatawan, seperti festival adat dan pertunjukan seni tradisional.
Selain itu, pengelolaan kawasan wisata dilakukan dengan pendekatan partisipatif, di mana masyarakat lokal dilibatkan dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan pengelolaan destinasi.
Dengan demikian dapatlah disimpulkan, Kabupaten-kabupaten sekitar Kota Bandung memiliki keunikan destinasi wisata, dan keunggulan manajemen pariwisatanya masing-masing.
Kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat lokal menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan pariwisata.
Upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan, menjaga lingkungan, serta memberdayakan masyarakat lokal, menjadikan kawasan-kawasan ini sebagai tujuan wisata yang berkembang pesat, dan diminati banyak wisatawan.(mus)
0 Komentar