Biar Nggak Jadi Meme HRD, Yuk Belajar Bikin CV yang Beneran Menjual

Biar Nggak Jadi Meme HRD, Yuk Belajar Bikin CV yang Beneran Menjual

NASIONAL, kiprahkita.com Beberapa hari lalu, dunia maya kembali gaduh. Seorang HRD dari perusahaan startup menulis sindiran pedas di akun X-nya:

 “CV cuma dua baris, tanpa pengalaman, tanpa penjelasan, tanpa niat. Seriusan ini orang mau kerja atau cuma iseng kirim file? 😓”

(@hrdrecruitid - 27 Mei 2025)

Tak lama kemudian unggahan tersebut viral, disukai ribuan orang, dan... seperti biasa, kolom komentar pun meledak. Banyak yang tertawa, sebagian nyinyir, tapi tak sedikit juga yang justru bersimpati pada si pelamar.

Contoh CV, Foto Glints.com

"Ya ampun, kita tuh dari sekolah nggak pernah diajarin bikin CV loh. Jadi ya wajar aja kalau bingung," tulis seorang pengguna.

Komentar itu memantik refleksi: betapa banyak dari kita yang tumbuh dalam sistem pendidikan yang minim bekal praktis menghadapi dunia kerja. Kita belajar trigonometri dan hukum Newton, tapi nyaris tak tahu cara menulis CV yang menarik.

CV Itu Cermin Diri — Tapi Jangan Asal Poles

CV atau Curriculum Vitae sejatinya adalah cermin singkat tentang siapa kamu dan apa yang kamu bisa. Sayangnya, masih banyak pelamar yang membuatnya secara seadanya—tanpa arah, tanpa personalisasi, bahkan kadang tanpa format yang layak.

Buat kamu yang baru pertama kali melamar kerja atau masih bingung, yuk simak panduan ini.

7 Tips Bikin CV yang Menarik dan Profesional

1. Gunakan Desain yang Bersih

Boleh pakai warna, tapi jangan tabrak lari. Font-nya jelas, tata letaknya rapi. Pakai template dari Canva, Microsoft Word, atau situs seperti Zety.com.

2. Data Diri Jelas dan Profesional

Nama lengkap, nomor HP aktif, alamat email (hindari seperti anakgaul1998@...). Kalau ada LinkedIn atau portofolio online, cantumkan juga.

3. Tujuan Karier atau Profil Singkat (Career Summary)

Misalnya:

“Lulusan S1 Ilmu Komunikasi dengan minat di bidang konten digital dan public relations. Terampil dalam menulis, editing, dan campaign sosial media.”

4. Riwayat Pendidikan

> Universitas Negeri Padang

> S1 Ilmu Komunikasi, 2020 – 2024

> IPK: 3,65

5. Pengalaman Kerja / Magang / Organisasi

> Magang, Humas Pemkot Padang

> Jan – Mar 2023

> Menyusun siaran pers, membantu pengelolaan media sosial resmi dinas.

6. Keahlian (Skills)

> Public speaking

> Menulis konten media sosial

> Canva, CapCut, Google Workspace

7. Prestasi atau Sertifikasi

>  Finalis Lomba Esai Nasional 2022

>  Sertifikat Kelas Digital Marketing (RevoU Mini Course)

📄 Contoh CV Sederhana tapi Profesional

NAMA LENGKAP

📞 0812-3456-7890 | 📧 [[email protected]](mailto:[email protected])

📍 Padang, Sumatera Barat

🔗 linkedin.com/in/nurulamalia

PROFIL SINGKAT

Lulusan Ilmu Komunikasi dengan minat di bidang media digital. Berpengalaman dalam membuat konten sosial media, menulis berita, dan publikasi event kampus. Mampu bekerja sama dalam tim dan siap belajar hal baru.

PENDIDIKAN

Universitas Negeri Padang

S1 Ilmu Komunikasi – 2020–2024 | IPK 3.65

PENGALAMAN ORGANISASI

Humas BEM FIS UNP – 2022–2023

– Mengelola media sosial fakultas

– Membuat press release kegiatan kampus

– Menjadi MC dalam 5 event resmi

KEAHLIAN

– Canva & Desain Poster

– Menulis & Editing Konten

– Komunikasi Efektif

– Microsoft Office

– CapCut & Video Editing Dasar

SERTIFIKAT & PENGHARGAAN

– Digital Marketing Class by RevoU

– Juara II Lomba Menulis Artikel Tingkat Nasional 2023

💬 Jadi, Salah Siapa?

Tentu bukan cuma salah pelamar. Banyak dari mereka yang niat, hanya saja tidak tahu caranya. Maka, di sinilah pentingnya bimbingan: baik dari sekolah, lembaga pelatihan, bahkan komunitas kepenulisan seperti Kompasiana dan Kiprah Kita. Kita bisa menjadi bagian dari solusi—dengan berbagi, mengedukasi, bukan sekadar mengolok. Sebaiknya HRD memberikan form isian yang baku bukan mengolok. Seperti formulir masuk sekolah, toh disediakan pihak sekolah.

Jangan sampai semangat mencari kerja anak muda kita padam hanya karena mereka dijadikan konten candaan. Ingat, tidak semua orang lahir dengan akses pengetahuan yang sama. Yuk, bantu mereka belajar. Ajarkan cara menyusun CV yang menjual—bukan dalam arti berlebihan, tapi mampu menampilkan potensi terbaik mereka.

Penutup:

Membuat CV itu bukan soal memamerkan gelar dan jabatan, tapi bagaimana kita bercerita singkat bahwa “saya siap bekerja dan berkembang.” Jika kita bisa mengajarkan anak muda cara menyusun itu, kita sedang membantu mereka membuka pintu pertama menuju masa depan. (Yus MM/*)

Posting Komentar

0 Komentar