PADANG PANJANG, kiprahkita.com –Pada pagi hari Selasa, 6 Mei 2025, sebuah tragedi kecelakaan maut terjadi di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat. Sebuah bus Antar Lintas Sumatera (ALS) dengan nomor polisi B 7512 FGA mengalami kecelakaan tunggal di depan Terminal Bukit Surungan sekitar pukul 08.48 WIB.
Akibat insiden ini, 12 orang dinyatakan meninggal dunia, termasuk tujuh pria (salah satunya balita) dan lima wanita (termasuk satu balita). Sementara itu, 23 orang lainnya mengalami luka-luka dan dirawat intensif di RSUD Padang Panjang .
![]() |
Pemerintah Kota Padang Panjang telah mendirikan posko terpadu di RSUD untuk membantu keluarga korban dalam mendapatkan informasi, menjenguk pasien, atau mengambil jenazah. Tim trauma healing dari Pemkot, Polda Sumbar, dan Polwan juga dikerahkan untuk memberikan pendampingan psikososial kepada keluarga korban. Koordinasi juga dilakukan antara kepolisian, Jasa Raharja, Kejaksaan Negeri, dan Pengadilan Negeri Padang Panjang untuk kelanjutan proses hukum dan jaminan asuransi bagi korban .
Kapolres juga menyoroti tingginya angka kecelakaan di jalur Bukittinggi–Padang melalui Padang Panjang. Ia menekankan pentingnya pembangunan jalur penyelamat atau zona pendinginan rem di kawasan rawan tersebut sebagai upaya pencegahan jangka panjang .
Kecelakaan ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pemerintah setempat, serta mendorong evaluasi terhadap keselamatan transportasi di wilayah tersebut.
Sebagian besar jenazah korban kecelakaan maut bus ALS di Padang Panjang telah dijemput oleh keluarga. Hingga malam hari Selasa, 6 Mei 2025, sekitar pukul 23.00 WIB, delapan dari dua belas jenazah telah diambil oleh keluarga di RSUD Kota Padang Panjang. Jenazah-jenazah tersebut kemudian dibawa ke berbagai daerah, termasuk Padang Sidempuan, Simalungun, dan Medan .
Empat jenazah lainnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara karena fasilitas penyimpanan jenazah yang lebih lengkap tersedia di sana .
Adapun korban selamat dari kecelakaan maut bus ALS di Padang Panjang telah menerima terapi psikososial untuk membantu pemulihan mental mereka.
Pemerintah Kota Padang Panjang, bersama dengan Polda Sumatera Barat dan Polwan, telah mengerahkan tim trauma healing untuk memberikan dukungan psikologis kepada keluarga korban. Tim ini melakukan kunjungan langsung ke rumah-rumah korban dan rumah sakit untuk memberikan pendampingan emosional, mengurangi kecemasan, serta membantu keluarga menghadapi situasi pasca-kecelakaan. Pendekatan ini bertujuan untuk mengatasi stres dan trauma yang ditimbulkan akibat kejadian tersebut .
Selain itu, Palang Merah Indonesia (PMI) juga turut berperan dalam memberikan dukungan psikososial kepada keluarga korban. PMI membuka layanan Restoring Family Link (RFL) untuk membantu dalam pencocokan data antara korban dengan keluarga korban, serta menyiagakan ambulans untuk evakuasi jika diperlukan .
Pendekatan-pendekatan ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk membantu korban dan keluarga mereka dalam proses pemulihan pasca-kecelakaan.
Cara terapi psikososial untuk korban kecelakaan seperti tragedi bus ALS di Padang Panjang dilakukan dengan beberapa langkah berikut:
1. Tim trauma healing dari kepolisian, pemerintah daerah, dan lembaga lain datang langsung ke lokasi (rumah sakit, rumah keluarga korban) untuk mendengarkan keluhan, memberi semangat, dan menciptakan rasa aman.
2. Korban dan keluarga diberi kesempatan berbicara dengan psikolog atau konselor untuk membantu mereka memahami dan mengelola perasaan duka, trauma, atau kecemasan.
3.Untuk anak-anak, dilakukan terapi bermain atau kegiatan kreatif seperti menggambar agar mereka bisa mengekspresikan emosinya dengan cara yang lebih nyaman.
4. Keluarga korban diberi penjelasan mengenai kondisi trauma, proses pemulihan, dan bantuan apa saja yang bisa mereka akses agar tidak merasa sendirian.
5. Jika kondisi mental korban berat, mereka akan dirujuk ke layanan kesehatan jiwa untuk terapi lanjutan seperti psikoterapi atau pengobatan medis.
Semua langkah ini bertujuan untuk mempercepat proses pemulihan mental dan mencegah gangguan psikologis jangka panjang.
Kecelakaan Bus ALS: 8 Jenazah Telah Diberangkatkan, 4 Lainnya Masih Disimpan di RS Bhayangkara
Delapan dari 12 korban yang meninggal akibat kecelakaan bus ALS pada Selasa pagi (6/5) di depan Puskesmas Bukit Surungan, telah dibawa oleh keluarga masing-masing pada malam hari di RSUD Padang Panjang. Sementara itu, 4 jenazah lainnya dibawa ke RS Bhayangkara Padang.
Menurut Direktur RSUD Padang Panjang, dr. Lismawati R, jenazah-jenazah yang sudah dimandikan dan dikafani (atau dibalut bagi yang non-Muslim), sudah diserahkan kepada keluarga untuk dibawa pulang. Adapun jenazah yang masih disimpan di RS Bhayangkara karena pihak keluarga belum datang dan kapasitas penyimpanan mayat di rumah sakit tidak mencukupi.
Lismawati menambahkan, delapan jenazah yang telah diambil keluarga terdiri dari 3 orang yang dibawa ke Padang Sidempuan, 2 orang ke Pematang Siantar, dan 3 orang ke Simalungun.
Tiga jenazah yang dibawa ke Padang Sidempuan yaitu Riski Agustini Lubis (32), Naufal Rehan Pane (6), dan Rema Andini Pane, yang merupakan satu keluarga (ibu dan anak). Sang ayah, yang juga ikut dalam bus tersebut, selamat meski mengalami luka ringan. Dua jenazah lainnya dibawa ke Pematang Siantar, yakni Desrita Nainggolan (50) dan Romaida Sitanggang (74). Sedangkan tiga jenazah yang dibawa ke Simalungun adalah Melaika Sinaga (74), Karmina Gultom (74), dan Sarudin Nainggolan (74).
Adapun empat jenazah yang disimpan di RS Bhayangkara, masing-masing atas nama Sri Rejeki (38), Etrick Gustaf Wenas (26), Aryudi (38), dan Atas Silaen (30).
Korban Luka-Luka
Dr. Lismawati juga mengungkapkan bahwa hingga Rabu siang, masih ada 14 korban luka-luka yang sedang dirawat di RSUD Padang Panjang. Sebagian besar diizinkan pulang dan disarankan menjalani rawat jalan. Namun, beberapa korban masih memerlukan perawatan lebih lanjut, dan ada yang harus menjalani operasi. Salah satu pasien, Ronal Jhonson Bigman, telah dirujuk ke RSUP M. Djamil, sementara M. Syehu Hasibuan dirujuk ke RSAM.
![]() |
Update penanganan korban laka lantas yang berada di Posko terpadu RSUD Padang Panjang pada hari rabu 7 Mei 2025 pk 20.00 wib:
A. Korban MD :
jumlah : 12 jenasah
- di jemput pihak keluarga di RSUD PP : 8 jenasah
a. Ke siantar : 3 jenasah
b. Ke simalungun : 2 jenasah
c. Ke Padang sidempuan : 3 jenasah
- dijemput keluarga di RS Bahayangkara : 4 jenasah
a. 3 jenasah ke sumut
b. 1 jenasah ke Jakarta (besok)
B. Korban luka 2 : 22 orang,
a. RSUD PP : 9 orang
b. Rujuk RS M. Jamil Padang : 4 orang
c. Rujuk RS A. Muchtar Bukittinggi : 1 orang
d. Di bawa keluarga pulang : 8 orang
C. Barang2 korban diamankan di unit laka polres padang Panjang
D. Kendaraan : Bus ALS diamankan di terminal bukit surungan
![]() |
Trauma Healing oleh Polwan |
Melaporkan kegiatan Polwan Polres Padang Panjang melaksanakan kegiatan trauma healing kepada korban laka lantas tunggal kendaraan Bus Mercy PT. ALS Nopol B 7512 FGA yang dilaksanakan ruang inap RSUD Padang Panjang.
Kegiatan trauma healing ini dilaksanakan oleh Polwan Polres Padang Panjang dan Polds Sumbar, bersama team psikologi dari RSUD dan dinas Kesehatan serta dinas Sosial pemko padang panjang
Adapun metode trauma healing yang dilaksanakan oleh Polwan Padang Panjang kepada korban laka lantas berupa :
1. Story telling
2. Hiburan / bermain
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan dukungan psikologis kepada korban kecelakaan terutama kepada anak, ibu dan yang masih di rawat serta keluarga korban yang kehilangan anggota keluarganya maupun yang terluka. (Yusriana Musriadi Musanif)
0 Komentar