Membangun Masa Depan Lewat Aksi Nyata: Refleksi atas Mahardika Mengabdi Volume 2

Membangun Masa Depan Lewat Aksi Nyata: Refleksi atas Mahardika Mengabdi Volume 2

SUMBAR, kiprahkita.com Di tengah arus zaman yang semakin cepat dan kadang terasa asing bagi banyak generasi muda, secercah harapan justru muncul dari gerakan-gerakan kecil yang konsisten dan menyentuh akar permasalahan sosial. Salah satunya datang dari Mahardika Muda, sebuah komunitas pemuda yang sukses menggelar kegiatan Mahardika Mengabdi Volume 2 pada Mei 2025, berkolaborasi dengan Yayasan Rimba Indonesia.

Mimbardumbar.id foto 

Mahardika Muda kembali menunjukkan konsistensinya dalam mendorong pembangunan sosial, pendidikan, dan pelestarian lingkungan melalui program Mahardika Mengabdi Volume 2 yang sukses digelar pada Minggu, (25/5/2025) di Nagari Sungai Pinang, Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan. ini bukan sekadar program kerja biasa—ia adalah wujud nyata dari semangat berbakti kepada negeri.

Kolaborasi yang Menginspirasi

Keberhasilan acara ini tidak terlepas dari kolaborasi yang apik antara Mahardika Muda dan Yayasan Rimba Indonesia. Dengan latar belakang yang berbeda namun visi yang serupa, keduanya bersatu demi memberikan dampak langsung kepada masyarakat—khususnya di sektor pendidikan dan lingkungan. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa sinergi antara pemuda dan lembaga sosial dapat menghasilkan program-program yang tidak hanya inovatif, tetapi juga solutif.

Menyentuh Akar Rumput: Pendidikan dan Penghijauan

Dua aspek utama dalam kegiatan Mahardika Mengabdi Volume 2 adalah pendidikan dan lingkungan. Puluhan relawan muda terjun langsung memberikan edukasi kepada anak-anak Mahardika Muda kembali menunjukkan konsistensinya dalam mendorong pembangunan sosial, pendidikan, dan pelestarian lingkungan melalui program Mahardika Mengabdi Volume 2 yang sukses digelar pada Minggu, (25/5/2025) di Nagari Sungai Pinang, Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan., mulai dari belajar membaca, berhitung, hingga materi-materi dasar tentang lingkungan hidup. Tidak berhenti di ruang kelas darurat, para relawan juga mengajak anak-anak bermain, bercerita, dan menggambar. Ini adalah pendidikan dengan sentuhan hati, jauh dari formalitas, tetapi kaya makna.

Sementara itu, aspek lingkungan hidup mendapat perhatian khusus melalui kegiatan penghijauan. Puluhan bibit tanaman ditanam bersama masyarakat, menjadi simbol komitmen jangka panjang terhadap kelestarian alam. Mengingat Indonesia, khususnya Sumatera Barat, adalah wilayah yang rentan terhadap kerusakan ekosistem hutan, maka langkah ini tidak bisa dipandang sebelah mata.

Pemuda dan Misi Sosial

Apa yang dilakukan Mahardika Muda adalah bukti bahwa pemuda hari ini tidak bisa diremehkan. Mereka bukan hanya generasi rebahan atau pencandu gawai. Mereka adalah generasi yang, bila diberi ruang dan kepercayaan, mampu melahirkan gerakan-gerakan sosial yang berdampak luas. Pemuda hari ini, seperti para relawan dalam Mahardika Mengabdi, menunjukkan bahwa masa depan bangsa tidak hanya dibangun di ruang-ruang elit, tetapi juga di pelosok nagari, di ladang-ladang sederhana, dan di ruang-ruang belajar kecil.

Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, krisis pendidikan, dan keterbatasan akses informasi di daerah, gerakan semacam ini menjadi sangat penting. Mereka hadir sebagai jembatan antara kebutuhan masyarakat dan cita-cita pembangunan yang adil.

Makna “Mengabdi” dalam Konteks Kekinian

Mengabdi bukan lagi soal formalitas ASN, bukan pula sekadar retorika upacara. Mengabdi kini adalah soal aksi nyata yang dilakukan dengan penuh keikhlasan dan keberanian menembus batas. Mahardika Muda membuktikan bahwa mengabdi bisa dimulai dari niat sederhana: berbagi pengetahuan, menyemai nilai, dan menanam pohon harapan.

Kegiatan ini juga memperlihatkan bahwa keberlanjutan (sustainability) tidak harus dimulai dari proyek besar berskala nasional. Sebaliknya, keberlanjutan bisa dibangun dari kegiatan kecil yang konsisten, partisipatif, dan menyentuh langsung kehidupan masyarakat.

Harapan untuk Masa Depan

Melihat semangat Mahardika Mengabdi Volume 2, muncul harapan besar bahwa gerakan seperti ini bisa diperluas ke nagari-nagari lain di Sumatera Barat, bahkan ke seluruh Indonesia. Mahasiswa, pelajar, dan komunitas-komunitas pemuda lainnya bisa menjadikan Mahardika Muda sebagai inspirasi untuk bergerak, bukan hanya berpikir.

Pemerintah daerah dan lembaga-lembaga sosial juga seharusnya melihat kegiatan seperti ini sebagai potensi strategis dalam pembangunan. Mereka tidak boleh dibiarkan bergerak sendiri. Perlu dukungan regulasi, dana, dan fasilitasi agar semangat mengabdi ini tidak padam oleh tantangan logistik maupun birokrasi.

Mahardika Mengabdi Volume 2 bukan hanya sekadar program akhir pekan. Ia adalah pernyataan sikap bahwa pemuda punya peran dan punya panggilan. Di tengah dunia yang terus berubah, para relawan ini memilih untuk tidak diam. Mereka berjalan kaki ke pelosok nagari, menyingsingkan lengan, dan menanam makna di setiap langkah.

Jika bangsa ini ingin tetap hidup dan berkembang, maka semangat seperti inilah yang perlu dirawat—semangat untuk mengabdi, untuk menyentuh, dan untuk tumbuh bersama rakyat.

🔍 Apa Itu Mahardika Muda?

Mahardika Muda adalah komunitas atau gerakan pemuda yang berbasis di Sumatera Barat. Mereka terdiri dari anak-anak muda (umumnya mahasiswa dan pelajar) yang punya semangat sosial tinggi, terutama di bidang pendidikan, lingkungan, dan pengabdian kepada masyarakat.

Tujuan utama Mahardika Muda adalah menjadi wadah bagi pemuda untuk turun langsung ke masyarakat dan memberi dampak positif lewat aksi nyata, seperti:

Edukasi ke anak-anak di daerah terpencil

Kegiatan sosial seperti sunatan massal, pembagian sembako

Aksi lingkungan seperti penghijauan dan edukasi lingkungan

Kegiatan seni, budaya, dan keagamaan

🌱 Apa Itu "Mahardika Mengabdi"?

"Mahardika Mengabdi" adalah salah satu program utama Mahardika Muda. Kegiatan ini biasanya diadakan sekali atau dua kali setahun, dan berlangsung selama beberapa hari di desa atau nagari yang jauh dari pusat kota. Selama kegiatan ini, para relawan tinggal langsung di tengah masyarakat. Mereka:

Mengajar anak-anak

Membuat kelas kreatif (menggambar, mendongeng, dsb.)

Menanam pohon atau bersih-bersih lingkungan

Mengadakan kegiatan keagamaan atau seni

Membantu warga dalam hal tertentu, seperti memperbaiki sarana umum

📍 Mahardika Mengabdi Volume 2

Yang terbaru, Mahardika Muda menggelar Mahardika Mengabdi Volume 2 di Nagari Sungai Pinang, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, bekerja sama dengan Yayasan Rimba Indonesia (organisasi yang peduli hutan dan lingkungan).

Beberapa kegiatan mereka di sana antara lain:

Mengajar anak-anak SD

Kelas ceria, menggambar, mewarnai, mendongeng

Penghijauan (penanaman pohon)

Interaksi sosial dengan warga

Penyuluhan lingkungan

🤝 Kolaborasi dengan Yayasan Rimba Indonesia

Yayasan Rimba Indonesia adalah LSM yang fokus pada pelestarian hutan dan pendidikan lingkungan. Dalam kegiatan ini, mereka mendukung aspek penghijauan dan edukasi lingkungan hidup untuk anak-anak dan warga.

🎯 Intinya?

Mahardika Muda itu komunitas pemuda yang peduli, aktif, dan mau mengabdi langsung ke masyarakat lewat kegiatan edukatif dan sosial. Mereka percaya bahwa perubahan tidak harus menunggu jadi pejabat—cukup jadi pemuda yang mau turun tangan.

Attayatul Septa: Menjabat sebagai Ketua Pelaksana kegiatan tersebut.

Sherly Oktariani: Menjabat sebagai Direktur Bidang Pengabdian Masyarakat Mahardika Muda.

Keduanya memainkan peran penting dalam menyukseskan program pengabdian ini. Namun, untuk informasi lebih lanjut mengenai struktur organisasi atau kepemimpinan Mahardika Muda, disarankan untuk mengunjungi akun resmi mereka di Instagram: ([Instagram][3]).([Relasi Publik Sumbar][4])

 🧑‍🎓 Attayatul Septa — Ketua Pelaksana Mahardika Mengabdi Volume 2

Attayatul Septa adalah sosok muda yang berdedikasi tinggi terhadap dunia sosial dan pendidikan. Dalam kegiatan Mahardika Mengabdi Volume 2, ia dipercaya sebagai Ketua Pelaksana, tanggung jawab yang tidak ringan mengingat kompleksitas kegiatan yang mencakup pengajaran, penghijauan, dan pengelolaan relawan di daerah pelosok.

Sebagai ketua pelaksana, Attayatul dikenal tegas tapi ramah. Ia mampu membangun komunikasi yang baik antara tim relawan, warga Nagari Sirukam, dan pihak mitra seperti Yayasan Rimba Indonesia. Di balik kesibukannya, ia tetap hadir dalam berbagai sesi mengajar dan selalu semangat menyemangati anak-anak dengan gaya komunikasinya yang santai tapi bermakna.

“Kami percaya bahwa perubahan tidak harus dimulai dari kota besar. Justru dari nagari seperti Sirukam-lah, masa depan bisa ditanam,” katanya dalam sesi penutupan kegiatan.

Attayatul juga aktif di berbagai kegiatan sosial dan pernah terlibat dalam organisasi kepemudaan lainnya. Sosoknya dianggap sebagai contoh pemuda masa kini: progresif, peka terhadap isu sosial, dan mau turun langsung ke lapangan.

👩‍🏫 Sherly Oktariani — Direktur Bidang Pengabdian Masyarakat Mahardika Muda

Sherly Oktariani merupakan tokoh penting dalam Mahardika Muda, khususnya dalam membidangi kegiatan pengabdian masyarakat. Ia menjabat sebagai Direktur Bidang Pengabdian Masyarakat, dan dikenal sebagai pemikir strategis yang sekaligus terjun langsung dalam kegiatan lapangan.

Sherly adalah perempuan yang vokal menyuarakan pentingnya pendidikan inklusif dan pelestarian lingkungan. Ia meyakini bahwa edukasi tidak boleh hanya jadi hak anak kota, dan bahwa cinta lingkungan harus dimulai sejak dini.

Dalam Mahardika Mengabdi Volume 2, Sherly aktif merancang kurikulum kegiatan edukatif untuk anak-anak. Ia juga menginisiasi sesi dongeng lingkungan yang menyentuh hati banyak peserta, termasuk warga dewasa.

 “Kalau kita mau anak-anak tumbuh mencintai alam, kita harus bercerita kepada mereka tentang hutan bukan sebagai sesuatu yang jauh, tapi sebagai rumah kita sendiri,” ujarnya di salah satu kelas kreatif.

✨ Catatan Tambahan

Keduanya—Attayatul dan Sherly—adalah wajah dari Mahardika Muda yang progresif dan relevan. Mereka tidak sekadar berteori tentang perubahan, tapi benar-benar mewujudkannya di lapangan. Di bawah kepemimpinan mereka, kegiatan Mahardika Mengabdi Volume 2 menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk bergerak, berbagi, dan berbuat nyata. (Yus MM/*) 

Posting Komentar

0 Komentar