Alfian Jamrah: Jurnalis, Birokrat, dan Sosok yang Tak Pernah Membakar Jembatan

 Alfian Jamrah: Jurnalis, Birokrat, dan Sosok yang Tak Pernah Membakar Jembatan

TANAH DATAR, kiprahkita.com Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Warga TOP100 kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya. Dr. Drs. Alfian Jamrah, M.Si, telah berpulang ke rahmatullah pada pukul 11.45 WIB, 20 Agustus 2025, di RS M. Jamil Padang.

Musriadi Musanif, Alfian Jamrah, dan Para Sahabat Wartawan

Kepergian Uda Alfian—begitu sebagian besar dari kami menyapanya—bukan hanya kehilangan bagi keluarga dan kerabat, tetapi juga meninggalkan kekosongan dalam jagat jurnalistik dan pemerintahan daerah yang selama ini menjadi bagian dari perjalanan hidupnya. Banyak dari kami mengenalnya sebagai sahabat, mitra, dan sumber informasi yang dapat dipercaya. Namun lebih dari itu, Alfian adalah teladan dalam integritas dan kesantunan di tengah dinamika hubungan antara pers dan pemerintah.

Kenangan tentang beliau pun mengalir deras. Maswir Singgalang, seorang rekan lama, mengingat kembali masa-masa mereka bersama mengikuti kursus jurnalistik di Balai Wartawan Rohana Kudus Bukittinggi pada tahun 1982. Dari titik itu, Alfian meniti perjalanan panjang yang kelak membawanya menjadi Kepala Bagian Humas Pemda Tanah Datar di era Bupati Ikasuma Hamid.

Namun, jabatan tak pernah mengubah wataknya yang bersahaja. Alfian Jamrah bukanlah Kabag Humas tipe “pemadam kebakaran” yang gegabah membela institusi dengan cara frontal. Ia tidak pernah membalas kritik dengan amarah, apalagi menyerang balik wartawan. Sebaliknya, ia mengedepankan sikap profesional dan proporsional, memahami bahwa pers bukanlah musuh, tetapi mitra dalam membangun pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

Ia rajin memberi press release seperti GWA Humas TD saat ini, terbuka kepada wartawan, dan pandai menjaga hubungan baik—baik secara formal maupun personal. Banyak wartawan menyebutnya sebagai “sumber yang mumpuni”—bukan hanya karena ia tahu apa yang ia sampaikan, tetapi karena ia tahu bagaimana menyampaikannya dengan bijak dan tenang.

Maka tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Alfian Jamrah adalah jembatan yang tak pernah terbakar. Dalam dunia yang kerap panas oleh kepentingan dan ego, ia justru menjadi pendingin. Dalam ruang-ruang yang diwarnai kecurigaan, ia membawa rasa saling percaya. Sosok seperti ini langka, dan kepergiannya sungguh terasa begitu besar.

Kini jenazahnya telah dibawa ke rumah duka di Perumahan Pinang Sori Padang, dan esok akan dimakamkan di kampung halaman tercintanya, Kubang Landai, Batusangkar. Tapi kenangan, teladan, dan semangatnya akan tetap tinggal bersama kita—warga TOP100, insan pers, birokrat, dan semua yang pernah bersinggungan dengannya.

SELAMAT JALAN, SAHABAT (Samsudarman, WTW Singgalang)

Siang ini saya mendapat kabar duka. Salah seorang sahabat telah pergi untuk selamanya. Pergi menghadap Sang Khalik.

Innalillahi wa inna ilaihi raji'un.

Dr. Alfian Jamrah, M.Si, lahir di Kubang Landai 59 tahun lalu dan wafat di RSUP M. Djamil Padang.

Saya mengenal Pak Al—begitu saya biasa menyapanya—jauh sebelum beliau menjadi Kepala Bagian Humas Pemkab Tanah Datar.

Alfian Jamrah adalah seorang penulis yang produktif dan acap kali singgah ke redaksi Harian Singgalang di Padang. Saat itu, saya adalah salah satu redaktur di surat kabar terbesar di Sumatera Barat.

Dari pertemuan-pertemuan itulah kami semakin akrab. Bila ada waktu, kami juga berdiskusi tentang berbagai isu kekinian.

Hubungan persahabatan itu semakin erat ketika beliau menjabat sebagai Kabag Humas di Pemkab Tanah Datar. Sebuah hubungan profesional yang terjalin antara wartawan dan Kabag Humas, tapi juga penuh keakraban.

Di penghujung masa jabatan Bupati Ikasuma Hamid, kami pernah sama-sama menjadi tim penulis buku "10 Tahun Kepemimpinan Ikasuma Hamid, Bupati Tanah Datar".

Di waktu lain, kami kerap bertemu tanpa rencana—di kedai kopi, tempat makan, Sate Mak Sukur, atau dalam berbagai acara.

Alfian adalah pribadi yang supel, pergaulannya luas, ramah, mudah diajak bicara, dan cerdas.

Selamat jalan Uda Alfian. Kami bersaksi, engkau adalah orang baik. Semoga Allah SWT menerima amal ibadahmu, mengampuni segala dosa, dan menempatkanmu di tempat terbaik di sisi-Nya. Aamiin ya Rabbal ‘alamiin. (Yus MM/BS)*

Posting Komentar

0 Komentar