Keutamaan Umrah di Bulan Ramadhan

Keutamaan Umrah di Bulan Ramadhan

JAKARTA, kiprahkita.com -Ustadz Dr. Erwandi Tarmizi, pakar fikih muamalah dan ekonomi syariah, menyatakan bahwa kewajiban haji bagi WNI saat ini gugur, berdasarkan berbagai pertimbangan syar'i dan realita di lapangan. Berikut di antara poin-poin utama dari pendapat beliau:

1. Masa Tunggu yang Sangat Panjang

Dr. Erwandi merujuk pada QS Ali Imran: 97, bahwa haji hanya diwajibkan bagi yang "mampu". Dalam konteks Indonesia, antrean keberangkatan yang bisa mencapai 30-50 tahun, membuat seorang muslim tidak lagi dikategorikan sebagai "mampu" secara syar'i. Umur seseorang belum tentu mencapai jadwal keberangkatan itu. Jika pun umur sampai kekuatan fisik tak mendukung lagi karena sudah renta.

2. Fatwa Internasional: Tidak Wajib karena Antrian

Beliau menukil pendapat seorang koleganya, konsultan di Bank Syariah Al Rajhi (Saudi), bahwa para ulama di sana menganggap haji gugur kewajibannya bagi mereka yang menghadapi masa tunggu puluhan tahun. Ini bukan pendapat individual, melainkan berdasarkan musyawarah para ulama.

3. Kritik Keras pada Sistem Dana Talangan Haji

Dana talangan haji dianggap sebagai biang keladi panjangnya antrean. Banyak orang memanfaatkan sistem ini untuk "booking" porsi haji dengan dana pinjaman, yang mengandung unsur riba dan gharar (ketidakjelasan). Hal ini telah beliau bahas dalam bukunya Harta Haram Muamalat Kontemporer, dan ia menegaskan bahwa dana talangan haji hukumnya haram.

4. Beban Dosa pada Penyelenggara Negara

Karena sistem haji di Indonesia mengandung unsur riba dan gharar, serta menciptakan ketidakadilan dalam distribusi porsi haji, Dr. Erwandi menyatakan bahwa dosa ditanggung oleh penyelenggara negara. Rakyat menjadi korban dari sistem yang tidak sesuai syariat.

5. Negara Diurus oleh Orang yang Tak Faham Agama

Beliau menyayangkan bahwa kebijakan haji dibuat oleh pihak yang tidak mengerti hukum agama. Akibatnya, terjadi berbagai penyimpangan dalam pelaksanaan ibadah haji, baik dari segi fiqih maupun moral. Lebih lengkap bisa dibaca di bawah ini.

https://www.kiprahkita.com/2025/10/ustadz-dr-erwandi-tarmizi-pakar-fikih.html

Solusi

Umrah merupakan salah satu solusi ibadah mulia yang sangat dianjurkan dalam agama Islam itu. Meskipun tidak wajib seperti haji, umrah memiliki nilai ibadah yang tinggi dan menjadi cara bagi umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Terlebih lagi, pelaksanaan umrah di bulan Ramadhan memiliki keutamaan yang luar biasa, sebagaimana dijelaskan dalam berbagai hadis shahih.

Salah satu keutamaan utama umrah di bulan Ramadhan adalah bahwa pahalanya setara dengan ibadah haji, bahkan dalam beberapa riwayat disebut "setara dengan haji bersama Rasulullah SAW". Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, di mana Rasulullah SAW bersabda:

"Umrah di bulan Ramadhan sebanding dengan haji." (HR. Bukhari dan Muslim)

Keutamaan ini menunjukkan betapa besarnya nilai spiritual umrah yang dilakukan di bulan suci. Bulan Ramadhan sendiri adalah bulan penuh berkah, ampunan, dan rahmat. Setiap amal ibadah dilipatgandakan pahalanya, doa-doa lebih mustajab, dan pintu-pintu surga dibuka selebar-lebarnya. Oleh karena itu, melakukan umrah di dalamnya menjadi perpaduan yang sangat istimewa antara dua bentuk ibadah utama.

Selain ganjaran pahala yang besar, umrah di bulan Ramadhan juga memberikan pengalaman spiritual yang mendalam. Suasana Makkah dan Madinah pada bulan suci ini dipenuhi oleh nuansa kekhusyukan, ketenangan, dan semangat kebersamaan umat Islam dari seluruh penjuru dunia. Ibadah pun terasa lebih menyentuh hati karena dilakukan dalam kondisi berpuasa, yang mengasah kesabaran, keikhlasan, serta kekhusyukan seseorang dalam beribadah.

Namun, penting pula untuk diingat bahwa keutamaan umrah di bulan Ramadhan tidak berarti menggantikan kewajiban haji bagi yang mampu. Umrah tetaplah ibadah sunah, sementara haji adalah rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan sekali seumur hidup bagi yang memenuhi syarat baik fisik maupun finansial.

Sebagai penutup, umrah di bulan Ramadhan adalah kesempatan emas bagi setiap Muslim yang diberikan kemampuan fisik dan finansial untuk meraih pahala besar dan meningkatkan kualitas keimanan. Dengan niat yang ikhlas dan persiapan yang matang, ibadah ini dapat menjadi momen transformasi spiritual yang membekas seumur hidup. (Yus MM/Ameruddin)

Posting Komentar

0 Komentar