Lima Desa Wisata yang Harus Anda Kunjungi di Sumatera Barat

Sumatera Barat menjadi destinasi wisata di Indonesia, sudah sejak lama dikenal. Kini, ada pula destinasi baru yang terus dikembangkan, yaitu desa wisata.

kemenparekraf.go.id


PADANG, kiprahkita.com - Desa wisata adalah inovasi baru Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dalam rangka mengembangkan destinasi wisata di Indonesia.


Melalui konsep desa wisata, berbagai keunggulan lokal pun dikelola sedemikian rupa, sehingga menjadi menarik dikunjungi wisatawan lokal, nusantara, dan mancanegaa. Dengan itu pula, adat tradisi lokal terpelihara dengan baik.


Usaha sungguh-sungguh mengembangkan desa wisata, terbukti membuktikan hasil menggembitakan. Beberapa tahun belakangan, sejumlah desa wisata itu mempeoleh penghargaan dari Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno, dalam kerangka Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).


Penasaran? Berikur adalah lima desa wisata Sumbar yang sudah bicara di tingkat nasional, sebagaimana dilis kemenparekraf.go.id; laman resmi Kementerian Parekraf:


1. Desa Wisata Nagari Sijunjung


Desa Nagari Sijunjung ini terletak di Kabupaten Sijunjung. Selain berhawa sejuk dengan sedikitnya 75 rumah gadang warisan abad ke-16, desa ini juga dikenal dengan budaya Minangkabaunya yang amat kental.


Tak perlu lagi dengan akses menuju ke sana. Ketika masyarakat menggelar Tradisi Bakaua Adat, sebagai apresiasi aas hasil panenan, Anda bisa menikmatinya secara utuh dengan menginap pada 40 rumah gadang yang difungsikan sebagai homestay.


2. Desa Wisata Kubu Gadang


Kubu Gadang terletak di Kota Padang Panjang nan sejuk. Pemandangan indah ke arah Gunung Marapi dan Gunung Singgalang tersaji mempesona dari sini. Ada banyak tradisi Minangkabau yang dilestarikan di sini.


Ikon dari Desa Wisata Kubu Gadang adalah Silek Lanyah, pencak silat yang dipentaskan di tengah sawah berlumpur. Ada juga Makan Bajamba: makan bersama ala masyarakat Minangkabau dalam menyambut hari-hari besar atau upacara adat. 


3. Desa Wisata Nyarai


Desa wisaa Nyarai berada di Kabupaten Padang Pariaman, di bawah kaki Bukit Barisan. Di nagari ini ada sejumlah air terjun. Air Terjun Nyafai, satu di antaranya. Di air terjun ini, ada kolam alami yang terbentuk sejak jutaan tahun silam, akibat fenomena breksi. 


Selain Air Terjun Nyarai, ada pula Air Terjun Balek. Untuk mencapai air terjun tersembunyi ini kita harus berjalan kaki kurang lebih 5,5 km. Aktivitas seru lainnya yang bisa kita di sini adalah arung jeram menyusuri sungai Batang Anai. Jadi, Desa Wisata Nyarai sangat cocok untuk Sobat Parekraf yang hobi aktivitas outdoor. 


4. Desa Wisata Lawang


Desa Wisata Lawang di Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, adalah cerita lain dari pesona alam dari Tanah Minangkabau. Panorama indah tebentang luas dan dapat Anda nikmati dari ketinggian 1.250 meter di atas permukaan laut (mdpl).


Lantaran posisi geografisnya yang berada di ketinggian itu pulalah, dari desa ini Anda bisa terbang menggunakan paralayang menikmati pesona Danau Maninjau.


Di nagari ini, industri rakyat berbasis ekonomi kreatif juga berkembang pesat, dan bisa Anda beli sebagai oleh-oleh atau untuk dinikmati di lokasi. Air tebu dan gulo saka adalah dua hasil tanaman tebu yang bisa dinikmati cita rasanya.


Air tebu di nagari, lalu kemudian diolah menjadi gulo saka, diperas dengan cara tradisional menggunakan kilangan yang diputar menggunakan tenaga kerbau.


5. Desa Wisata Muntei


Desa wisata berbasis adat budaya ini, Anda temukan di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Letaknya memang terpisah dari daratan Sumatera dan berada di pelukan Samudera Indonesia. Tapi akses ke situ, kini sudah semakin mudah, karena tersedia kapal-kapal pelayaran dari pelabuhan di Kota Padang.


Suguhan seni budaya melalui Sanggar Babukat, Sanggar Uma Jaraik Sikerei, dan lain-lain akan membuat Anda jadi terpesona.


Sanggar Babukat digunakan untuk menyimpan atribut budaya Mentawai, seperti alat tari, tempat makan, hingga alat musik. Sedangkan Sanggar Uma Jaraik Sikerei diperuntukkan mengenalkan perpaduan musik tradisional dan modern. 


Atraksi wisata lainnya dari Desa Wisata Muntei adalah pengelolaan sagu, pembuatan kabit (cawat tradisional Mentawai), hingga pembuatan tato tradisional Mentawai yang sangat ikonik.(kemenparekraf.go.id; ed. mus)

Posting Komentar

0 Komentar