Cerita Songket dari Padang Panjang

Songket tidak hanya bicara busana, pakaian yang terasa mahal di kantong rakyat. Tapi juga berkembang dalam format kerajinan.

PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Dunia songket di Kota Padang Panjang memiliki prospek bagus. Di tengah berkembangnya berbagai ragam produk songket, khususnya dari kawasan yang sudah duluan terkenal seperti Pandai Sikek, Silungkang, dan Lintau, para pelaku usaha kota ini tak menyerah dengan keadaan.

Hal itu terlihat dari apa yang dilakukan Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Kota Padang Panjang. Untuk memotivasi para pengrajin, selain menggelar pelatihan juga diberi kesempatan tampil pada berbagai ajang pameran dan promosi.

Produk songket dan batik dari Kota Padang Panjang.(diskominfo pp)

Rumah Songket Gucci dan Batik Rang Minang, dua Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Padang Panjang, tercatat yang meraih orderan besar, ketika Ketua Dekranas Pusat Hj. Wury Ma'ruf Amin dan rombongan mengikuti serangkaian kegiatan di kota berjuluk Serambi Mekah itu.

Pesanan tidak saja dalam bentuk bahan untuk busana atau pakaian siap, tetapi juga produk lainnya seperti selendang, tas, dompet, dan sandal.

Desi, pemilik Rumah Songket Gucci mengatakan, apa yang diraihnya saat ini, tentu tidak bisa pula lepas dari upaya yang dilakukan Ketua Dekranasda Kota Padang Panjang Dian Puspita Fadly. "Terima kasih kami sampaikan untuk ibu yang sudah membimbing kami," ucapnya.

Hasil binaan Dekranasda Kota Padang Panjang itu juga dirasakan Monalisa, pemilik usaha Batik Rang Minang. "Peminat batik juga banyak," ujarnya.

Selain melalui ajang pameran, songket Padang Panjang yang diperdagangkan Rumah Songket Gucci juga hadir di Tourism Information Center (TIC) Pusat Informasi dan Galeri UMKM Kota Padang Panjang.

Menurut Ariyan, rumah songket miliknya ini sudah hadir sejak lama. Ini adalah bisnis turunan dari orang tuanya. Ia meneruskan bisnis ibunya sejak 2016 hingga saat ini.

Songket yang ia bikin banyak variasi dan motifnya, terutama motif Minangkabau, mulai dari Pucuak Rabuang, Kaluak Paku, Wajik, dan kombinasi sulam. Harganya berada di kisaran Rp1,8 juta hingga Rp7 jutaan.

Menurut Kepala Seksi Promosi Disperdakop UKM Kota Padang Panjang Azani Mizwar, banyak produk UMKM yang telah dipajang di TIC Galeri, termasuk karya ekonomi kreatif dari Rumah Songket Gucci di bawah binaan Dekranasda Padang Panjang tersebut.

"Kita berharap galeri ini semakin dikenal dan banyak produk UMKM yang terkenal melalui galeri ini. Kita tidak membatasi berapa pun dan siapa pun UMKM yang akan memajang produknya di sini," katanya.(diskominfopp; ed. mus)

Posting Komentar

0 Komentar