Nan Serba Nikmat di Nagari Sumaniak

Balai Okoak atau pasar yang diramaikan di Hari Ahad. Pasar itu kini sudah direvitalisasi dan terlihat megah. Beragam kuliner tradisional yang diperdagangkan di hari pasar itu terlihat menggugah selera

KIPRAHKITA.com - Nagari Sumaniak terletak di Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar. Perkampungan di tapak Gunung Marapi itu sangat terkenal. Selain panorama indah, juga punya peran penting dalam perjalanan sejarah Minangkabau.

Sejarah nagari ini tak bisa lepas dari dua nama besar: Haji Sumanik dan Tuan Makhudum. Haji Sumanik adalah ulama Minangkabau yang melakukan pembaharuan Islam di Ranah Minang pada awal abad ke-19.

Sedangkan Tuan Makhudum adalah salah seorang menteri utama di Kerajaan Pagaruyung yang berkedudukan di nagari ini. Ada empat mentri utama dalam struktur pemerintahan Kerajaan Pagaruyung, yaitu bandaro di Sungai Tarab, Indomo (Saruaso), Makhudum (Sumaniak), dan Tuan Gadang (Batipuh).

Pusat ekonomi terletak di Balai Okoak atau pasar yang diramaikan di Hari Ahad. Pasar itu kini sudah direvitalisasi dan terlihat megah. Beragam kuliner tradisional yang diperdagangkan di hari pasar itu terlihat menggugah selera. Selain di pasar, kuliner khas Nagari Sumaniak juga ditemukan pada Bulan Ramadhan dan ketika acara-acara adat.

Berikut adalah kuliner nan nikmat dari Sumaniak itu:

1. KUBANG

Kubang adalah makanan kudapan. Kuliner jenis ini biasanya disajikan saat menyambut tamu-tamu adat. Makanan bernama kubang ini berbentuk bulat. Inti atau isinya adalah parutan kelapa yang diberi gula.

kubang yang bulat-bulat itu ya...(mus)

Bahan pembuatan kubang antara lain beras ketan putih, santan, kalis, parutan kelapa, gula pasir atau gula merah dan vanili. Kuliner ini mirip lapek bugih di nagari lain di Minangkabau. Bedanya, lapek bugih dibungkus dengan daun pisang, sedangkan kubang hanya dibulat-bulkan saja dan tidak menggunakan pembungkus.

2. LIMPIANG

Ini merupakan makanan kecil, munculnya pada bulan-bulan tertentu setelah Ramadhan. Limpiang juga disiapkan sebagai salah satu menu yang wajib dibawa ketika berkunjung ke rumah mertua, menjelang memasuki bulan puasa.

Bahan bakunya adalah kelapa, tepung beras, gula pasir, tapai, vanili, dan daun pisang sebagai pembungkus.

3. KATAN SARIKAYO

Sesungguhnya, kuliner ini menjadi andalan nagari-nagari di Minangkabau. Tapi dalam tradisi masyarakat Nagari Sumaniak, katan sarikayo termasuk kuliner adat yang kerap muncul pada berbagai acara adat dan nagari.

Katan sarikayo terbuat dari telur, santan, gula aren, daun pandan, vanili, bubuk kayu manis, dan bumbu spekuk. Untuk katan, biasanya dibuat dari beras pulut putih. Kuliner ini sering muncul pada saat pesta pernikahan dan dihidangkan untuk bako.

4. SAMBALADO TULANG

Kuliner ini adalah sambal untuk memakan nasi. Bahan baku utamanya adalah tulang kaki sapi yang sudah dijemur sekitar 15 hari. Bumbunya cabai merah, ketumbar, dan garam.

Sambalado tulang menjadi menu wajib bagi masyarakat Sumaniak, namun tidak ada penentuan momen khusus untuk disajikan.

5. KALAMAI

Masyarakat Sumaniak juga punya makanan khas bernama kalamai. Kuliner ini dibuat dari bahan baku tepung beras ketan, santan, gula aren, bumbu spekuk, daun pandan, dan vanili.

Kalamai dihidangkan ketika ada acara-acara adat seperti pesta pernikahan. Kalamai diberikan kepada mintuo dan amai-amai yang merupakan istri dari udo/mamak.

6. RENDANG BOLUIK

Ini adalah kuliner yang sangat terkenal di Sumaniak, tetapi kendati sudah lama jadi makanan khas nagari ini, untuk mendapatkannya cukup sulit, karena tidak tersedia sepanjang waktu dan jarang pula diperdagangkan. Rendang boluik biasanya dipesan dulu kepada pembuat kuliner di Sumaniak untuk bisa menikmatinya.

Bahan bakunya adalah belut dengan bumbu yang terbuat dari cabai rawit, ketumbar, lengkuas, jahe, bawang merah, bawang putih, daun limau, daun salam, daun kunyit, pucuk surian, jeruk nipis, kelapa/santan, dan petai.

Selain keenam jenis penganan di atas, di Sumaniak masih banyak kuliner khas nan nikmat lainnya, seperti lado bobuh, lado tanak, kacang barandang, jaguang obu, kacang obu, ubi obu, nasi kunyik, lapek barinti, lapek mawar, pisang saloa, sagun, dan kacang tojin.(musriadi musanif)

Posting Komentar

0 Komentar