BATUSANGKAR, kiprahkita.com - Di hadapan ribuan jamaah, Ustadz Dr. H. Irwandi Nashir mengungkap rahasia hidup bahagia, sebagai hikmah dari peristiwa hijrah Rasulullah SAW pada tahun 622 masehi.
"Ada dua pesan penting dalam peristiwa hijrah itu, yang berguna untuk membebaskan hati dari belenggu yang membuat hidup tak bahagia," ujarnya, Senin (24/7) malam, di hadapan ribuan jamaah yang memadati Gedung Nasional Maharajo Dirajo Batusangkar, dalam agenda Tabligh Akbar Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) se-Tanah Datar.
Pesan pertama, jelasnya, berikhtiar dan i'tishom billaah atau menggantungkan hati hanya pada Allah Ta'ala. Kebahagian hakiki akan sirna, ketika ada bergantung selain pada Allah Ta'ala.
Sebenarnya, imbuh ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Payakumbuh itu, jika Allah Ta'ala berkehendak, Rasulullah SAW bisa saja hijrah ke Madinah dalam sekejap mata tanpa harus bersusah payah.
"Tapi, adanya perjuangan Rasulullah sejak keluar rumah, bersembunyi di gua tsur hingga lika-liku berdakwah di Madinah mengajarkan kepada kita bahwa untuk meraih kejayaan itu perlu ada ikhtiar yang dilandasi dengan menggantungkan hati pada Allah Ta'ala," jelasnya.
Ustadz Irwandi menyebut, melalui peristiwa hijrah Rasulullah SAW kita dipaparkan dengan kuatnya ketergantungan hati Rasulullah pada Allah Ta'ala ketika rumah beliau dikepung, saat beliau berada dalam gua Tsur hingga terus dikejar untuk dibunuh.
Perintah untuk menggantungkan hati kepada Allah Ta'ala, jelas dosen UIN Bukittinggi itu, disebut dalam surah al-Hajj: 78. "I'tishom billah adalah bentuk kecerdasan hati yang harus dilatihkan pada anak sejak dini," ujarnya.
Pesan kedua, tambahnya, adalah bebaskan hati dari belenggu kekikiran. Dalam peristiwa hijrah Rasulullah, kita disajikan dengan fakta mencengangkan tentang kedermawanan kaum Anshar dalam menolong kaum Muhajirin di Madinah.
Dalam surah al-Hasyr: ayat 9 tentang kebeningan hati kaum Anshar yang ditandai dengan kecintaan mereka pada kaum Muhajirin tanpa ada rasa iri dan keegoan untuk mementingkan diri sendiri. "Semua itu dapat diwujudkan jika hati bebas dari belenggu kekikiran," tegas dosen UIN Bukittinggi itu.
Turut hadir pada acara tabligh akbar BKMT Tanah Datar putaran ke 603 itu, Bupati Eka Putra dan Wakil Bupati Richi Aprian, beserta segenap unsur Forkopimda Tanah Datar.(mus)
0 Komentar