![]() |
Timbunan sampah di TPAS Sungai Andok.(kominfo pp) |
PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Kendati kota kecil dengan penduduk terbilang tidak terlalu padat, namun Padang Panjang kini berhadapan dengan dua masalah utama di bidang lingkungan hidup, yaitu sampah dan banjir.
"Saat ini kami di Padang Panjang ada dua permasalahan terkait lahan, yaitu banjir dan sampah. Produksi sampah bisa 50-60 ton sehari. Tentunya kegiatan ini berkaitan dengan apa kebijakan yang harus kita lakukan. Mudah-mudahan melalui kegiatan ini kita dapat saling sharing informasi serta dapat memberikan masukan bagi kami terhadap permasalahan tersebut," ujar Sekdako Padang Panjang Sonny Budaya Putra, Selasa (25/7).
Sonny mengatakan hal itu, di Ruangan Pertemuan Kantor Bappeda, ketika memberika sambutan pada kegiatan sosialisasi penghitungan Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL), dilaksanakan Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Sumatera, dan diikuti insansi terkait di lingkungan Pemko Padang Panjang.
Narasumber kegiatan itu adalah Dosen Universitas Bung Hatta Dr. Haryani, Kabid Fasilitasi Pengendalian Pembangunan Ekoregion P3E Alfi Fahmi, dan Perwakilan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Agam Kuantan Karseno.
Puluhan ton sampah itu merupakan produksi rumah tangga dan dikumpulkan di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPAS) Sungai Andok. Sampah-sampah yang tidak terjangkau oleh petugas kebersiha, jumlahnya tentu juga cukup banyak.
Beberapa solusi pengendalian sampah sudah pernah dilakukan pemerintah, di antaranya dengan melakukan pemilahan sampah, sehingga tidak semua 'dikirim' ke TPAS tersebut. Ada sampah yang bisa diolah menjadi kompos, ada juga yan bisa didaur ulang. Tapi usaha yang dilakukan, tidak mengurangi volume sampah yang dihasilkan rumah tangga setiap hari.
Terkait kegiatan sosialisasi IKLH itu, Sonny menyebut, kegiatan itu sangat positif karena terkait dengan lingkungan hidup, dan usaha-usaha kreatif mewujudkan lingkungan yang baik dan sehat.
"IKTL tersebut merupakan bagian dari Indeks Kualitas Lingkungan Lingkungan Hidup (IKLH) yang merupakan salah satu Indikator Kinerja Kunci (IKK) keberhasilan Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan urusan di Bidang Lingkungan Hidup," sebut Sonny, sebagaimana dirilis Dinas Kominfo Kota Padang Panjang.
Sonny juga menyebut pentingnya Ruang Terbuka Hijau (RTH), karena di perkotaan juga berfungsi sebagai penyerap air hujan, sehingga dapa meminimalisir resiko banjir.
Selain itu, imbuhnya, vegetasi dalam RTH dapat menyerap suara dan mengurangi tingkat polusi suara di sekitarnya. Hal ini, menurut Sonny, membuat lingkungan sekitar menjadi lebih tenang dan nyaman.(kominfopp; ed. mus)
0 Komentar