Generasi Muda Berlari Meninggalkan Ninik Mamak

Salah seorang tokoh masyarakat menanggapi masalah yang dihadapi generasi muda Tanah Datar saat ini.(kominfo td)


BATUSANGKAR, kiprahkita.com - Mengapung pertanyaan, apa yang salah dengan dunia Tanah Datar sebagai Luhak Nan Tuo hari ini? Generasi muda sudah berlari kencang, seakan-akan meninggalkan niniak mamak, alim ulama, dan pemuka adat.


Pertanyaan itu diajukan Bupati Tanah Datar Eka Putra, saat berdialog dengan ulama, tokoh adat, dan bundo kanduang, Senin(14/8), di Gedung Indojolito Batusangkar.


Hadir pada kesempatan itu Ketua LKAAM Tanah Datar Aresno Dt Andomo, Ketua MUI Tanah Datar Masnefi, Ketua NU Tanah Datar Abu Nawas, Ketua MUI Kecamatan se-Tanah Datar, dan perwakilan Organisasi Kemasyarakatan Islam.


"Apa yang terjadi pada generasi muda Tanah Datar saat ini? Di mana salahnya kira-kira, apakah karena kemajuan teknologi atau malah dari keluarga sendiri, apakah sistem pendidikan kita yang lemah, atau malah masyarakat kita sendiri yang tidak peduli," katanya.


Bupati juga mengungkapkan keprihatinannya, terutama dengan adanya indikasi lunturnya pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai adat dan budaya Minangkabau, adat salingka nagari, dan fungsi niniak mamak yang tidak lagi menjadi tokoh yang didengar.


Anak kamanakan saat ini, tegasnya sebagaimana dikutip dari publikasi Dinas Kominfo Kabupaten Tanah Datar yang diakses pada Rabu (16/8), sudah ingin maju sendiri sendiri dengan kemajuan pendidikan dan ilmu teknologi yang dikuasai.


Permasalahan lain yang diutarakan bupagi adalah berkurangnya kader ulama, rusaknya moral anak-anak dan generasi muda, penyalahgunaan narkotika, pergaulan bebas, penyakit masyarakat lainnya, dan perlunya pembangunan Sumber Daya Manusia guna menciptakan generasi Tanah Datar unggul.


Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Dr.Irman, M.Pd yang juga merupakan dosen UIN Batusangkar menyatakan,  untuk membangun daerah yang madani yang berlandaskan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, perlu diawali dengan menghidupkan kembali surau di Tanah Datar.


"Surau yang dikonversi ke modern, sehingga menarik anak-anak muda kita ke sana, di sana baru kita bangun kekuatan intelektual dan spiritual, sehingga Tanah Datar ini bisa bangkit menjadi simbol di Ranah Minangn" ucapnya.(kominfotd; ed. mus)

Posting Komentar

0 Komentar