Mahasiswa Pamerkan Ekspresi Tarek Pukat


PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Tarek Pukat merupakan usaha rakyat berbasis sosial, budaya, dan ekonomi. Kegiatan ini dilaksanakan turun-temurun sejak dahulu. Di daerah pesisir Nanggroe Aceh Darussalam, tarek pukat menjadi tradisi sejak zaman Kerajaan Iskandar Muda.


Untuk menyelesaikan tugas akhirnya sebagai mahasiswa Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, Fitria mengekspresikan tarek pukat itu dalam seni kriya kayu dan dipamerkan pada Senin (7/7), di di Gedung Nusantara Kampus ISI Padangpanjang.


Ketua Prodi Penciptaan dan Pengkajian Seni Pascasarjana ISI Padangpanjang Dr. Riswel Zam mengatakan, aktivitas tarek pukat merupakan menjadi bagian dari lingkungan sang pengkarya untuk mengekspresikan diri.


“Kita sadari, Allah tentu menyediakan sumber yang sangat banyak untuk kita eksplorasi, maka dari itu, kembali kepada diri kita sendiri, bagaimana mengeksploarsi alam yang ada di sekitar untuk menjadi sebuah karya," ujarnya.


Riswel menambahkan, dari tema yang diangkat, pengkarya menyadari bagaimana budaya di lingkungan pengkaryai, sehingga menghasilkan karya seni dengan mengangkat tema aktivitas Tarek Pukat.


Menurutnya, ini menjadi objek utama, dan pendekatan ekspresi simbolik sebagai sarana untuk bisa menyampaikan dan menyadarkan khalayak umum, untuk sadar akan situasi budaya kita sendiri baik itu di luar maupun dalam ruang lingkup kita sendiri.


Sementara itu, Fitria menjelaskan,, ekspresi simbolik Tarek Pukat dalam karya seni kayu itu, adalah hasil penggarapan karya yang berangkat dari aktivitas sehari-hari, yang berasal dari daerah pesisir pantai Kabupaten Aceh Selatan.


"Aktivitas Tarek Pukat sendiri merupakan sebuah kegiatan mencari nafkah, yang mana sudah menjadi tradisi dari masa kesultanan Sultan Iskandar Muda hingga saat ini. Aktivitas ini hasil  interaksidi tengah kehidupan masyarakat pesisir pantai Aceh, yakni interaksi sesama manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan benda sekitarnya.(maksal)

Posting Komentar

0 Komentar