![]() |
Najmuddin M. Rasul, Ph.D |
PADANG, kiprahkita.com - Boleh jadi, di penghujung masa jabatannya ini, Presiden Joko Widodo menjadi kian galau. Banyak hal yang menjadi kebijakannya selama berkuasa, kini mendapat sorotan publik.
Isu teranyar adalah Food Estate Project di Kalimantan Tengah yang disebut sebagai proyek gagal. Padahal Jokowi menyebut, itu bukan gagal dan tidak semudah membalik telapak tangan, tapi sedang dalam proses.
Dosen Universitas Andalas (Unand) Padang Najmuddin Muhammad Rasul, Ph.D menyebut, isu Food Estate Project sebagai proyek gagal, disambut dengan riuh rendah oleh kompetitor politik Jokowi, dan kelompok oposan yang berada di luar pemerintahan Jokowi.
"Mereka menjadikan isu Food Estate Project adalah proyek gagal sebagai tambahan amunisi politik," kata pakar komunikasi politik itu.
Najmuddin menengarai, isu kegagalan Food Estate Project tesebut sekarang telah masuk ke ranah politik, bukan lagi sebagai kritikan yang hanya dilakukan lawan-lawan politik Jokowi, tetapi dari kalangan yang selama ini berada di dalam pemerintahannya.
Menurutnya, ada beberapa indikasi yang mengarah kepada kesimpulan sementara, bila dicermati dari guliran isu proyek gagal Food Estate Project itu, di antaranya tersirat kekecewaan partai pendukung utama Jokowi, karena tidak secara utuh mendukung bakal calon presiden (bacapres) yang mereka usung.
"Gelagat dukungan Jokowi terhadap bacapres di luar partai mereka, juga mengakibatkan munculnya berbagai sorotan, di antaranya adalah dengan mengira-ngira kian renggangnya hubungan Jokowi dengan partai pengusungnya," sebut Najmuddin.
Najmuddin menegaskan, isu Food Estate Project sebagai proyek gagal, bisa membuat Jokowi semakin galau di ujung masa jabatannya.(mus)
0 Komentar