Semua Elemen Harus Siaga Hadapi Bencana

foto dinas kominfo pp

PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Kota Padang Panjang termasuk salah satu daerah rawan bencana alam, di antaranya gempa bumi, badai, tanah longsor, banjir, dan potensi bencana dari Gunung Marapi. Semua elemen harus siap siaga menghadapinya.

"Dengan kondisi geografis, topografi dan klimatologinya, Kota Padang Panjang termasuk memiliki potensi kejadian bencana yang cukup tinggi. Oleh karena itu, seluruh komponen yang ada di kota ini, perlu senantiasa siap siaga mengantisipasi terjadinya bencana," kata Wali Kota H. Fadly Amran Dt. Paduko Malano, Rabu (9/8).

Walikota mengatakan hal itu, saat memberi arahan pada pembukaan Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana bagi Kelompok Siaga Bencana (KSB) Kelurahan se-Kota Padang Panjang, yang diselenggarakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kesbangpol, di Mifan Waterpark, Silaing Bawah.

Menurutnya, dalam upaya mengantisipasi dampak bencana itu, maka hal yang penting dilakukan adalah pencegahan dan mitigasi, perencanaan darurat yang mencakup prosedur evakuasi, alokasi sumberdaya. Lalu, pelatihan dan edukasi kebencanaan bagi masyarakat, sistem peringatan dini, dan pengiriman informasi yang cepat kepada masyarakat.

Upaya yang dilakukan pemerintah melalui istansi terkait, menurutnya, memiliki peranan penting dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan bencana itu. Melalui pelatihan ini, kata walikota, ada harapan potensi kejadian bencana dapat dipetakan, disiapkan langkah-langkah pencegahan dan mitigasi, serta kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana dapat lebih baik.

Mengutip informasi yang dirilis Dinas Kominfo Kota Padang Panjang diketahui, pelatihan yang dilaksanakan itu bertujuan untuk membangun daya tanggap, daya tahan dan kewaspadaan terhadap bencana, serta memberikan pedoman arahan dan petunjuk teknis operasional.

Kepala BPBD Kesbangpol Padang Panjang I Putu Venda menyebut, kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama dua hari, hingga Kamis (10/8), diikuti 160 KSB kelurahan se-Kota Padang Panjang yang terdiri dari 10 KSB per kelurahan.(kominfopp; ed. mus)