![]() |
Ketua PWI Tanah Datar di arena kongres.(ist) |
BACA JUGA
BANDUNG, kiprahkita.com - Empat kandidat dipastikan ikut bertarung untuk merebut posisi ketua umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) periode 2023-2028, pada Kongres XXV PWI Tahun 2023 di Bandung.
Kongres itu diawali dengan gala dinner menyambut para delegasi dari 38 provinsi se-Indonesia, Ahad (24/8) malam. Hari berikutnya, Senin (25/9) pagi, digelar seminar nasional tentang Teknologi Artificial Intelligence dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Profesi Wartawan.
Narasumber seminar kecerdasan buatan yang dicemaskan akan menggantikan semua tugas manusia itu, adalah CEO TV One Taufan Eko Nugroho dan Ahli Pers PWI Pusat Agus Sudibyo.
Sedangkan pembukaan kongres dilakukan Senin (25/9) siang, di Istana Negara Jakarta, oleh Presiden RI Joko Widodo, dan dihadiri jajaran pengurus pusat dan pengurus provinsi PWI se-Indonesia.
Pengurus PWI Kabupaten Tanah Datar, menurut Ketua Yuldaveri, ikut memberangkatkan delegasi untuk meninjau dan menyemarakkan kongres, sejak hari pertama dan mengikuti agenda demi agenda yang ditetapkan panitia.
"Alhamdulillah, kita bisa memberangkatkan delegasi ke ajang kongres. Anggota delegasi terdiri dari saya selaku ketua, lalu ada Sekretaris Musriadi Musanif dan Bendahara Destia Sastra. Kita ingin meninjau agenda demi agenda kongres, sebagai pengayaan wawasan, sekaligus memonitor perkembangan usulan yang sudah kita sampaikan," katanya.
Agenda pokok kongres adalah Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Pusat Periode 2018-2023, tanggapan pengurus cabang, dan pemilihan pengurus untuk periode 2023-2028.
Hingga Senin (25/9) sore, sedikitnya sudah tercatat empat orang kandidat yang akan memperebutkan suara untuk menjadi ketua umum periode 2023-2028, yaitu Atal Sembiring Depari sebagai calon incumbent, dan Zulmansyah Sekedang yang saat ini adalah ketua PWI Provinsi Riau.
Lalu, ada mantan Sekjen PWI Periode 2008-2013 dan 2013-2018 Hendry Ch. Banghun, dan Ahmad Munir yang saat ini menjabat direktur utama LKBN Antara.
Presiden Jokowi dalam arahannya pada pembukaan kogres, sebagaimana ditayangkan lewat akun youtube Sekretariat Presiden menyatakan, sebagai organisasi profesi wartawan tertua, PWI diminta terus berusaha meningkatkan profesionalisme insan pers, sehingga mampu menghasilkan karya jurnalistik terbaik.
"Kode etik jurnalistik harus tetap kita pegang teguh. Inilah keunggulan pers. Jangan terpancing untuk bersaing dengan media sosial, apalagi bersaing mengejar viral. Kita menyadari, saat ini industri media memang tidak sedang baik-baik saja," sebut Jokowi.
Menurutnya, kemajuan dunia digital menjadi tantangan besar dunia pers. Tidak bisa kita suruh stop, tapi kita harus menghadapinya dengan profesional.
Pada kesempatan itu, presiden juga menyinggung soal artificial intelligence (AI) yang menjadi tema bahasan pada seminar nasional yang berlangsung paginya di Bandung.(mus)
0 Komentar