![]() |
kemenparekraf.go.id |
Demikian dikarakan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, Ahad (1/10), di Depan Istana Merdeka Jakarta, dalam kegiatan Istana Berbatik dalam rangka menyemarakkan Hari Batik Nasional yang diperingati setiap 2 Oktober.
Kegiatan Istana Berbatik yang dikemas dalam bentuk pagelaran busana yang menampilkan ragam batik nusantara itu, dihadiri Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana, serta Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Ibu Wury Estu Handayani.
Angela menjelaskan, pagelaran busana melibatkan 503 orang peraga, termasuk para perwakilan kerajaan, pimpinan lembaga negara, duta besar, para menteri dan wakil menteri kabinet Indonesia Maju, anggota OASE (Organisasi Aksi Solidaritas Kabinet Kerja), gubernur, para pejabat kementerian/ lembaga dan pemerintah daerah serta BUMN, public figure, atlet serta model.
Istana Berbatik juga mempersembahkan seni tari, musik dan pameran UMKM batik sebagai wujud dukungan bagi karya anak-anak bangsa yang dihadiri sebanyak 4.380 undangan.
“Kami berharap, melalui acara ini batik sebagai warisan budaya Indonesia semakin digemari, semakin dikreasikan, semakin sering dikenakan, sehingga semakin lestari dan menyejahterakan,” ujarnya, dikutip dari laman kemenparekraf.go.id.
Sementara itu, pada hari Batik Nasional 2023, Senin (2/10), Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, meresmikan Museum Batik Indonesia.
Nadiem mengatakan, sebagaimana dirilis pada laman infopublik.id, batik merupakan warisan leluhur seperti benda-benda bersejarah, pengetahuan, adat istiadat, karya seni, serta tradisi yang terus bertahan dari generasi ke generasi turut membentuk peradaban bangsa, serta membawa Indonesia ke panggung internasional berkat pengakuan sebagai warisan dunia.
Menurutnya, ada 2009 batik ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO. Selain karena keunikan teknik menghias kain dan keindahan motifnya, pengakuan batik sebagai warisan dunia adalah karena di setiap helai kain batik terkandung nilai budaya dan makna filosofis yang berkaitan erat dengan siklus kehidupan manusia Indonesia.
Terdapat 125 pembatik berkumpul di Museum Batik Indonesia pada kegiatan itu, untuk bersama-sama membatik beragam motif, yang mewakili 33 daerah di Indonesia.(*)
0 Komentar