Menghadapi Musywil PWPM, Jal Atri Ingatkan Beratnya Tantangan AMM


BACA JUGA


PADANG, kiprahkita.com - Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Sumatera Barat Advokat Ki Jal Atri Tanjng mengingatkan, tantangan ke depan diprediksi sangat berat, karena tingginya intensitas dinamika di masyarakat.


Demikian dikatakannya, merespon semakin dekatnya pelaksanaan Musyawarah Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sumatera Barat, sebagai salah satu permusyawaratan tertinggi di Pemuda Muhammadiyah tingkat provinsi.


"Lemahnya pergerakan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) di tingkat cabang dan ranting, menjadi tantangan berat bagi Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Sumatera Barat yang akan datang," ujarnya, Jumat (6/10), di Padang.


Ki Jal yang pernah menjadi ketua PWPM Sumatera Barat itu mengatakan, dengan realitas zaman yang dihadapi, maka PWPM Sumbar sudah harus fokus melakukan pergerakan di cabang-cabang dan ranting-ranting, sebagai ujung tombak Persyarikatan Muhammadiyah.


Program kegiatan yang akan datang, tegasnya, mesti diprioritaskan merevitalisasi cabang-cabang dan ranting-ranting Persyarikatan Muhammadiyah, yang bersinergi dengan cabang-cabang dan ranting-ranting Pemuda Muhammadiyah.


"Titik lemah pergerakan Persyarikatan Muhammadiyah bersama AMM sekarang ini, berada di tingkat cabang-cabang dan ranting-ranting," sebutnya.


Jal Atri menyatakan, menghadapi beratnya tantangan yang dihadapi oleh AMM, terkhusus Pemuda Muhammadiyah, dalam meningkatkan peran keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan, serta beratnya merawat sikap kritis yang konstruktif, kreatif dan inovatif, tentu harus jadi pemikiran bersama mencarikan solusi.


Maka, imbuhnya, selaku mantan Ketua PWPM Sumbar ia mengharapkan, musywil dapat memilih figur ketua PWPM Sumatera Barat yang serius dan memiliki komitmen kuat untuk mengurus organisasi Pemuda Muhammadiyah, figur yang dapat merajut simpul-simpul harmoni dalam Organisasi Kemasyarakatan Pemuda dan visioner.


Bersamaan dengan itu, katanya, pimpinan Pemuda Muhammadiyah itu harus dapat melaksanakan kepemimpinan yang kolektif kologial, serta mampu menyiapkan kader Persyarikatan Muhammadiyah, menanamkan kesadaran dan pentingnya peranan putra-putri Muhammadiyah sebagai pelangsung gerakan Muhammadiyah.(mus)

Posting Komentar

0 Komentar