PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Pelaksanaan Event Gelanggang Arang #1 di Stasiun Kereta Api Padang Panjang, Selasa (7/11), menyedot perhatian banyak pihak.
Gelanggang Arang adalah gelaran atas penetapan situs tambang batu bara Ombilin sebagai warisan dunia oleh UNESCO pada 2019 lalu. Acara yang berlangsung di depan Dipo Stasiun Kereta Api Padang Panjang ini, merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang bertujuan mengaktivasi dan memperkuat ekosistem Warisan Tambang Batu Bara Ombilin-Sawahlunto (WTBOS).
Tidak saja pengunjung yang bisa menikmati suguhan event, teapi juga menggembirakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), baik dengan usaha kerajinan maupun makanan dan minuman.
Menurut Kabid Perdagangan dan Perindustrian Disperindag Padang Panjang Azan Maizuar, ada 21 UMKM yang ikut pada kegiatan, dengan harapan mereka bisa mempromosikan produknya, sekaligus melakukan transaksi.
"Setiap ada event, kita selalu melibatkan UMKM. Dengan banyaknya pengunjung, otomatis mereka akan berkunjung ke stand UMKM yang kita sediakan. Semua UMKM yang di bawah Disperdakop UKM, kita fasilitasi. Kita kurasi mana yang layak mana yang tidak. Kita lihat yang layak dari produk dan packaging-nya," ujar Azan.
Pada pembukaan kegiatan, Kepala Balai Pelestarian Budaya Wilayah III Umri mengatakan, kegiatan aktivasi dan penguatan ekosistem WTBOS, berlangsung pada Oktober-Desember 2023 dengan melibatkan delapan kabupaten dan kota yang ada di Sumatera Barat.
“Kota Padang Panjang terpilih untuk yang pertama melaksanakan kegiatan ini. Adapun tujuh daerah lain yang terlibat yaitu Kota Sawahlunto, Kabupaten Sijunjung, Kota Solok, Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kota Padang, ” ungkapnya, sebagaimana berita yang disiarkan Dinas Kominfo Kota Padang Panjang.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Winarno, mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbud Ristek, yang telah menunjuk Kota Padang Panjang sebagai yang pertama memulai perhelatan Galanggang Arang.
Winarno menyebutkan, Pemko mendukung kegiatan yang melibatkan banyak unsur masyarakat seperti ini. Ia juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada para panitia dan seluruh unsur yang terlibat, karena telah bekerja keras untuk menyukseskan kegiatan ini.
Sementara itu, Kurator Galanggang Arang Dr. Dede Pramayoza menjelaskan, dipilihnya Kota Padang Panjang sebagai lokasi pertama untuk perhelatan ini karena kisah masa lalunya, Stasiun Kereta Api Padang Panjang adalah penghubung dari tiga jalur kereta penting, yaitu ke arah Padang, Bukittinggi dan Solok.
Dede menyebutkan, kegiatan di Galanggang Arang terdiri pendataan dan pemetaan, workshop, dialog warisan budaya, pertunjukan kesenian tradisional dan modern, bazaar, pameran WTBOS. Serta kegiatan untuk meningkatkan partisipasi publik dalam menjaga dan memanfaatkan salah satu warisan budaya ini.(kominfo pdp; ed. mus)
0 Komentar