BANJARMASIN, kiprahkita.com Sebuah gempa bumi melanda Kabupaten Banjar dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (13/12) pukul 08.22 WIB.
Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa ini terletak di darat, dengan koordinat 115,12 derjat BT dan 3,19 derjat LS, sekitar 38,8 km timur laut dari Kota Martapura, ibu kota Kabupaten Banjar.
BMKG mencatat. magnitudo gempa sebesar M4,7 pada kedalaman 10 km. Sementara itu, informasi dari The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat mencatat, magnitudo sebesar M4,8 pada kedalaman yang sama, sedangkan menurut GeoForschungsZentrum (GFZ) Jerman, magnitudo gempa adalah M4,8 pada kedalaman 65 km.Badan Geologi pada laman resminya menjelaskan, gempa ini memiliki dampak yang signifikan pada struktur geologi dan morfologi di daerah tersebut.
Berdasarkan analisis posisi, kedalaman, dan mekanisme sumber dari BMKG, gempa ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif, diperkirakan terletak di zona sesar Meratus. Sesar ini terbentuk pada zaman Pra Tersier dan mengalami reaktivasi, yang mengarah relatif utara timur laut – selatan barat daya.
Dampak gempa ini dirasakan terutama di Desa Sungkai Baru, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Banjar, dimana bangunan mengalami kerusakan.
Guncangan gempa diperkirakan mencapai skala intensitas III-IV MMI di sekitar pusat gempa, dengan wilayah seperti Banjarmasin, Kota Marabahan, Pulau Pisau, Palangkaraya, dan Sampit merasakan guncangan dengan skala II-III MMI. Meskipun demikian, tidak ada laporan tentang potensi tsunami karena pusat gempa berada di darat.
Dalam menghadapi potensi gempa bumi susulan, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari petugas BPBD setempat.
Bangunan di wilayah ini sebaiknya dibangun dengan konstruksi tahan gempa bumi dan dilengkapi dengan jalur evakuasi. Perlu juga ditingkatkan upaya mitigasi gempa melalui pendekatan struktural dan non-struktural.
Meskipun gempa ini tidak berpotensi menyebabkan sesar permukaan atau bahaya ikutan lainnya seperti retakan tanah atau likuefaksi, keberadaan zona sesar aktif menunjukkan pentingnya kewaspadaan terus-menerus terhadap risiko gempa bumi di Kabupaten Banjar, serta perlunya langkah-langkah mitigasi yang efektif.(mus)
0 Komentar