PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Gunung Marapi yang nampak indah dari Kota Padang Panjang, kini sedang berada di Level III alias Siaga. Setiap hari, ada-ada saja peristiwa yang terjadi akibat aktivitasnya.
Pada Kamis (29/2) sore misalnya. Abu vulkanik yang disemburkannya, sampai ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman untuk keempat kalinya. Akibatnya, pemegang otoritas kebandaraan, menghentikan operasinal BIM selama enam jam. Sedikitnya, delapan penerbangan dibatalkan. Lima yang akan mendarat dan tiga yang akan berangkat.
Lalu apa yang terjadi dengan Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu dari semalam?
"Gunung api terlihat jelas. Teramati asap kawah utama berwarna putih, dengan intensitas tipis tinggi sekitar 200 meter dari puncak. Cuaca cerah, angin lemah ke arah barat," jelas Indra Saputra, petugas di Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi, dan dirilis pada laman Magma Indonesia.
Selain erupsi, semalam Gunung Marapi juga mengalami banyak kegempaan. Dari pukul 00.00-06.00 WIB, Jumat (1/3), ada 14 kali gempa hembusan, satu kali gempa low frequency, dan satu kali gempa tremor menerus.
Sedangkan pada Kamis, 29 Februari 2024 pukul 18.00-23.59 WIB, kegempaan Gunung Marapi yang terekam peralatan PVMBG, di antaranya lima kali gempa letusan atau erupsi, dan 61 kali gempa hembusan.
Lalu ada pula dua kali gempa low frequency, dua kali gempa vulkanik dalam, satu kali gempa tektonik lokal, satu kali gempa tektonik jauh, dan satu kali gempa tremor menerus.
Dengan Status Level III, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMB) merekomendasikan:
1. Penutupan Wilayah Radius Erupsi: Masyarakat yang berada di sekitar Gunung Marapi dan para pendaki, pengunjung, serta wisatawan dihimbau untuk tidak memasuki wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi, yaitu Kawah Verbeek, untuk menjaga keselamatan mereka.
2. Waspada Terhadap Ancaman Lahar: Warga yang tinggal di sekitar lembah, aliran, dan bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi, diminta untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya lahar, terutama pada musim hujan yang dapat meningkatkan risiko terjadinya lahar.
3. Penggunaan Masker dan Perlindungan: Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker untuk melindungi saluran pernapasan dari gangguan ISPA.
Selain itu, perlengkapan lain seperti kacamata pelindung dan pakaian tertutup disarankan untuk melindungi mata dan kulit. Pastikan juga untuk mengamankan sumber air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik untuk mencegah kerusakan dan keamanan.
4. Pencegahan Penyebaran Informasi Tidak Benar: Seluruh pihak diminta untuk menjaga kondusivitas masyarakat, dengan tidak menyebarkan informasi palsu (hoax) atau terpengaruh oleh isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat diharapkan untuk selalu mengikuti arahan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah.
5. Koordinasi dengan Otoritas Terkait: Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam diminta untuk senantiasa berkoordinasi dengan PVMBG di Bandung atau Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.
6. Pantau Aktivitas Gunung Marapi : Masyarakat, instansi pemerintah, dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas Gunung Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), serta melalui media sosial PVMBG (Facebook, Twitter, dan Instagram).
Mari kita bersama-sama menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar Gunung Marapi, dengan mematuhi semua imbauan dan langkah pencegahan yang telah disampaikan.(*/mus)
0 Komentar