PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Hujan abu vulkanik kembali menyirami kota kabupaten seputar Gunung Marapi, meliputi kawasan Agam Tuo, Tanah Datar Barat, dan Kota Padang Panjang, Ahad (31/3) malam hingga Senin (1/4) dinihari.
Sejumlah warga melaporkan, mereka menyaksikan hujan abu di kawasan Padangluar, Padanglaweh, Sungaipua, Cingkariang, Batagak dan Padangkudo dari Kabupaten Agam, sementara untuk Kabupaten Tanah Datar bagian Barat, laporan hujan abu vulkanik itu datang dari Pandaisikek, Kotobaru, dan Aie Angek. Hujan abu vulkanik juga turun di Kota Padang Panjang.
Seorang netizen pada Grup Info Gunung Marapi platform @facebook melaporkan, sepanjang jalan sejak dari Padanglua hingga Padang Panjang, dipenuhi abu vulkanik, sehingga jalan terasa cukup licin.
Di sisi lain, netizen pada akun GWA Siaga Bencana membagikan video rekaman kamera dari arah Agam Tuo, gunung api yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu sedang erupsi. Terlihat jelas pijaran api saat kawahnya menyemburkan abu vulkanik.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), melalui Pengamat Gunung Api Marapi Bukittinggi Indra Saputra melaporkan, sedikitnya dua kali terjadi erupsi Marapi tadi malam, yakni pukul 20.51 WIB dan 23.47 WIB.
Namun lantaran Gunung Marapi sedang tertutup kabut, sehingga tinggi kolom abunya tidak teramati. Letusan Marapi itu tercatat secara instrumental di Pos PGA Bukittinggi.
"Gunung api tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca mendung hingga hujan, angin lemah ke arah barat laut. Cuaca mendung hingga hujan, angin lemah ke arah barat laut. Suhu udara sekitar 21,9°C. Kelembaban 90,8 persen. Tekanan udara 682 mmHg. Intensitas curah hujan 1,73 mm per hari," jelasnya pada laman Magma Indonesia, melaporkan pengamatan aktivitas Marapi, Senin (1/4) pukul 00.00-06.00 WIB.
Sepanjang Ahad (31/3), sebenarnya aktivitas Gunung Marapi tercatat cukup landai, kalaupun ada aktivitas teramati, asap kawah utama berwarna kelabu hanya berketinggian sekitar 150 meter dari puncak kawah.
Sementara kegempaan yang tercatat meliputi tiga kali gempa letusan/erupsi, lima kali gempa low frequency, tiga kali gempa tektonik jauh, dan satu kali kali gempa tremor menerus.
Dalam rentang enam jam pertama, Senin (1/4) pukul 00.00-06.00 WIB, kegempaan yang tercatat adalah masing-masing satu kali gempa hembusan, low frequency, tektnik lokal, dan dua kali gempa tremor menerus. KLIK DI SINI UNTUK MENGETAHUI MAKNA GEMPA-GEMPA MARAPI ITU.
Sejak 9 Januari 2024 pukul 18.00 WIB, PVMBG menaikkan status Gunung Marapi dari Level II (waspada) ke Level III (siaga). Sejak Agustus 2011, gunung ini sudah berstatus Level II.
Sementara erupsi besar dengan ketinggian kolom abu mencapai tiga ribu meter dari puncak kawah, terjadi pada Ahad, 3 Desember 2023 pukul 15.40 WIB. Sebanyak 24 pendaki meninggal dunia dan puluhan lainnya cedera dalam peristiwa ini.(mus)
0 Komentar