Kawah Marapi Berapi-api Saat Erupsi

FERIX SONANDA, grup facebook info gunung marapi

PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Puncak kawah Gunung Marapi terlihat berapi-api saat erupsi, Kamis (4/4) malam hingga Jumat (5/4) dinihari. Setidaknya, ada dua kali letusan yang menyita perhatian tadi malam.

Dari arah Padang Panjang, gunung yang terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Agam itu, sejak sorenya tidak terlihat karena sedang hujan lebat.

Sebenarnya, sepanjang Kamis gunung nyaris tak nampak karena tertutup kabut. Tapi menjelang tengah malam, ada juga warga Padang Panjang yang menyaksikan api dari erupsi itu.

Namun dari arah Bukittinggi dan Batusangkar, beberapa warga melaporkan peristiwa erupsi itu. Hasil amatan visual itu direkam dalam format video dan foto, kemudian dibagikan melalui berbagai platform media sosial.

"Ya Allah, Ya rabb, malatuih gadang pulo baliak (kembali meletus besar)," tulis Rina Akmal, seorang warga seputaran Gunung Marapi, pada grup Info Gunung Marapi.

Sementara Maysdelfia pada akun yang sama melaporkan, dia mendengar suara dentuman yang cukup keras, saat erupsi yang terlihat menyemburkan api itu.

Informasi dentuman suara erupsi Marapi itu, kemudian berdatangan dari berbagai sisi gunung, seperti dari Nagari Sabu Kecamatan Batipuh, Nagari Aie Angek Kecamatan X Koto, Pandaisikek, dan Paninjauan. 

Informasi letusan itu, kemudian dirilis PVMBG pada Laman Magma Indoenesia. "Terjadi erupsi Marapi pada hari Kamis, 04 April 2024, pukul 20:48 WIB. Tinggi kolom erupsi tidak teramati," tulis Pengamat Gunung Api Marapi Ahmad Rifandi.

"Terjadi erupsi Marapi pada hari Jumat, 05 April 2024, pukul 02:24 WIB. Tinggi kolom erupsi tidak teramati. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22.6 mm dan durasi 43 detik," sebutnya pada laporan berikutnya.

Gunung Marapi saat ini berstatus Level III atau Siaga, sejak ditetapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada 9 Januari 2024 pukul 18.00 WIB. Selama berada pada Level III sudah ribuan kali gunung itu meletus, kegempaan, dan hembusan. 

Abu vulkaniknya dominan menyiram Kota Padang Panjang, Tanah Datar bagian Barat, Agam Tuo, dan Kota Bukittinggi. Abu vulkanik juga menyebabkan terjadinya empat kali penutupan aktivitas penerbangan di Bandara Intenasional Minangkabau (BIM).

Sebelumnya, pada 3 Desember 2023 pukul 15.40 WIB, Marapi meletus dengan semburan abu vulkanik mencapai 3.000 meter dari puncak kawah. Dalam peristiwa itu, 24 pendaki meninggal dunia dan puluhan lainnya cedera.(mus)

Posting Komentar

0 Komentar