Ratik Tagak Tradisi Lestari Masyarakat Jorong Sikaladi


TANAH DATAR, kiprahkita.com - Sebuah tradisi lestari di tengah-tengah masyarakat setiap Syawal, sejauh ini masih terawat dengan baik. Dilaksanakan pad hari keenam setiap tahun.


Budaya warisan nenek moyang itu, dilaksanakan masyarakat di Jorong Sikaladi Nagari Pariangan, Kabupaten Tanah Datar. Kegitnnya dilaksaakan dalam bentuk ratik tagak saat ziarah kubur di Pandam Pekuburan Sipuan Rayo.


Bupati Tanah Datar Eka Putra, Kamis (18/4), saat menghadiri kegiatan itu menyampaikan apresiasi yang mendalam terhadap tradisi itu. 


Eka Putra menegaskan pentingnya menjaga kearifan lokal seperti ini, sebagai bagian dari identitas dan kekayaan budaya daerah.


"Saya sangat mendukung tradisi masyarakat seperti ini tetap dilestarikan. Di samping sebagai kearifan lokal, juga sangat mendukung perkembangan ekonomi masyarakat, terutama bagi UMKM yang ada di nagari," ungkapnya.


Walinagari Pariangan Tasman Katik Mudo menjelaskan, kegiatan ratik tagak ini memiliki makna mendalam, dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan mengingatkan akan kematian sebagai bagian dari kehidupan manusia. 


"Kegiatan Ratik Tagak ini sebenarnya ziarah kubur, dengan melakukan zikir dengan melafazkan kalimat-kalimat tauhid di pandam pakuburan pasukuan," paparnya.


Sementara itu, salah seorang tokoh perantau, Syafruddin Pakiah Sutan, yang juga Ketua Ikatan Keluarga Tanah Datar Kabupaten Kampar, mengaku bangga dengan tradisi yang dimiliki. 


"Kami sebagai orang Sikaladi tentu sangat bangga mempunyai tradisi ziarah kubur, yang akan kami lakukan setahun sekali ini. Di sini kami akan melakukan zikir bersama, dan ini sudah ada sejak dari nenek moyang kami dulu," katanya.


Puncak  perayaan ini, menurut Angku Katik Kayo, salah satu tokoh masyarakat setempat, adalah saat makan bersama seluruh kaum, setelah menjalankan Ratik Tagak. 


"Kegiatan ini merupakan puncak perayaan hari raya Idul Fitri, yang mana usai melakukan Ratik Tagak kegiatan akan ditutup dengan makan bersama seluruh kaum," tambahnya.


Tradisi Ratik Tagak ini, yang diwarisi dari generasi ke generasi, tidak hanya menjadi bagian dari ritual keagamaan tetapi juga memperkuat tali silaturahmi, dan kebersamaan dalam masyarakat. Diharapkan tradisi ini tetap terjaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.(prokopim tnd; ed. mus)

Posting Komentar

0 Komentar