PADANG PANJANG, kiprahkita.com – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Buya Dr. H. Anwar Abbas, akhir pekan kemarin berhasil membakar semangat warga Muhammadiyah dan Aisyiyah di Daerah Padang Panjang Batipuh dan X Koto (Pabasko).
Hal itu terjadi Ahad (22/9) malam di Hotel Muhammadiyah Padang Panjang, saat diskusi tentang Segala Hal dengan jajaran pimpinan, baik Muhammadiyah maupun Aisyiyah.
Diskusi dipimpin Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pabasko Musriadi Musanif, didampingi Sekretaris Yandri Naga dan Bendahara Ali Usman Syuib.
Hadir juga pada kesempatan itu Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat Dr. Bakhtiar, Sekretaris Drs. H. Apris, MM, Mudir Pesantren Kauman Dr. Derliana, anggota pleno PDM, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Pabasko, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-Pabasko, dan pimpinan majlis lembaga di lingkungan PDM Pabaso.
Awalnya, Buya memancing peserta diskusi dengan menyoroti gaya berbelanja sebagian besar umat Islam.
“Kalau belanjanya sama nenek-nenek atau pedagang kecil, tawar-menawarnya bukan main alot. Tapi ketika belanja di mall, mereka tak berani menawar,” ujarnya.
Padahal, menurut Buya, belanja kepada sesama umat Islam, khususnya pedagang kecil seperti nenek-nenek itu, keuntungannya hanya tipis tapi sangat besar manfaatnya untuk memberdayakan perekonomian umat.
Pada kesempatan itu, Buya Anwar juga menanyai satu-persatu peserta diskusi tentang bagaimana mereka mendayung usaha dan bertansaksi.
“Belanjalah keperluan sehari-hari atau belilah jasa kepada warga Muhammadiyah. Kalau tidak ada di antara mereka yang sesama menyediakan kebutuhan yang akan kita beli, baru kunjungi warung, kedai atau toko sesama muslim, kalau tidak ada juga, baru pedagang umumnya,” tegasnya.
Selain itu, menurut Buya, pengelola amal usaha Muhammadiyah dalam berbelanja harus mau berkolaborasi, tidak belanja sendiri-sendiri, sehingga bisa memberi manfaat yang lebih besar.
“Membeli banyak itu harganya pasti bisa lebih murah dibanding dengan membeli sedikit. Jadi, harus ada yang mengkordinir semua amal usaha, sehingga ketika belanja barang tertentu bisa dalam partai besar, seperti membeli kertas atau alat-alat tulis lainnya,” katanya.
Coba lihat prilaku orang Muhammadiyah dan pimpinan amal usaha selama ini, sebutnya, tak dapat dipungkiri mereka berbelanja sendiri-sendiri, sehingga harganya mahal dan diskonnya sedikit.
Tokoh nasional asal Sumbar itu menyatakan, dengan belanja sendiri-sendiri, diskon maksimal yang bisa didapat hanyalah 15 persen, tetapi kalau belanja dalam partai besar potongan harga bisa mencapai 25 persen.
“Saya minta pimpinan amal usaha bisa mencermati hal ini dengan baik. Intinya, belanjalah kepada usaha orang Muhammadiyah, lalu berkolaborasilah sehingga bisa belanja dalam jumlah besar guna mendapatkan potongan harga maksimal dan harga yang lebih rendah,” tegasnya.
Selain itu, buya menekankan, kekuatan ekonomi umat perlu terus dibina dan dikelola, sehingga tidak lagi terpinggirkan, atau menyebabkan terjadinya penguasaan sektor ekonomi oleh pihak-pihak yang tidak menguntungkan Muhammadiyah dan umat Islam.(mus)
0 Komentar