PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Rabu (16/10) sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 08.30 WIB, beredar foto-foto di berbagai platform media sosial yang menunjukkan kepundan Gunung Marapi mengeluarkan asap berwarna hitam. Pemandangan ini terlihat jelas dari arah Kota Padang Panjang dan sempat memicu kekhawatiran masyarakat.
Namun, berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), yang dirilis pada Kamis (17/10) melalui laman Magma Indonesia, memang ada beberapa aktivitas yang terjadi di Gunung Marapi sepanjang Rabu itu, tetapi tidak disebut adanya erupsi.
"Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-I. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang, tinggi sekitar 150-400 meter dari puncak," jelas Pengamat Gunung Api Marapi Bukittinggi, Ahmad Rifandi, dalam laporannya.
Disebutkan, sepanjang hari itu, aktivitas seismik Gunung Marapi mencatat adanya sembilan kali gempa hembusan dengan amplitudo 1-1,8 mm, serta durasi gempa antara 17-401 detik.
Selain itu, juga terjadi dua kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 2,5-4,5 mm, serta satu kali gempa tektonik lokal, dan dua kali gempa tektonik jauh.
Gunung Marapi, yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, saat ini berstatus Waspada atau Level II. PVMBG mengeluarkan beberapa rekomendasi bagi masyarakat:
1. Dilarang memasuki wilayah radius 3 km dari pusat erupsi Kawah Verbeek.
2. Warga di sekitar lembah dan sungai yang berhulu di Gunung Marapi diimbau mewaspadai potensi bahaya lahar, terutama saat musim hujan.
3. Masyarakat diimbau menggunakan masker dan pelindung mata jika terjadi hujan abu untuk mencegah gangguan kesehatan.
4. Menjaga suasana tetap kondusif dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
5. Pemerintah daerah terkait agar terus berkoordinasi dengan PVMBG untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai aktivitas Gunung Marapi.
6. Masyarakat dapat memantau perkembangan aktivitas Gunung Marapi melalui aplikasi atau website Magma Indonesia.
Dengan status Waspada ini, masyarakat diharapkan tetap waspada namun tidak panik, serta selalu mengikuti arahan dari pihak berwenang.(mus)
0 Komentar