Masih Ada Bendi di Padang Panjang

PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Bendi, salah satu alat transportasi tradisional yang ditarik oleh kuda, masih menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di Kota Padang Panjang, meski kini semakin langka. 

Saat ini, hanya tersisa sekitar 3 hingga 5 bendi, yang beroperasi di sekitar Pasar Pusat Padang Panjang. 

Keberadaan Bendi terus menyusut seiring perkembangan zaman, di mana para kusir Bendi harus bersaing dengan kendaraan bermotor dan layanan transportasi modern seperti ojek online, yang menawarkan kecepatan dan kenyamanan lebih.

Di sepanjang Jalan Imam Bonjol, bendi-bendi yang tersisa ini biasanya sudah siap menanti penumpang sejak pukul 08.30 WIB. 

Meski tidak lagi menjadi pilihan utama bagi sebagian besar masyarakat, namun bendi tetap hadir sebagai salah satu daya tarik wisata yang unik. Banyak wisatawan, baik dari dalam maupun luar kota, tertarik untuk merasakan pengalaman berkeliling Padang Panjang dengan bendi, mengunjungi beberapa objek wisata, seperti Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM) atau masjid-masjid tua di kota ini.

Salah seorang kusir bendi yang masih setia mengayuh hidup dari transportasi tradisional ini adalah Can Sidi (68), seorang veteran asal Batipuh. 

Ia telah menghabiskan setengah abad hidupnya sebagai kusir bendi di Padang Panjang. Baginya, bendi bukan sekadar alat mencari nafkah, tetapi juga warisan budaya yang harus tetap dilestarikan. 

"Bendi ini punya nilai sejarah, tidak boleh hilang begitu saja," ungkap Can.

Tidak hanya kusir yang menjaga eksistensi bendi, tetapi juga wisatawan yang setia memilih transportasi ini, sebagai bagian dari pengalaman mereka di Padang Panjang. 

Salah seorang di antaranya adalah Audia, seorang pengunjung dari Curup, Bengkulu, yang selalu menyempatkan diri menaiki Bendi setiap kali berkunjung. 

"Setiap selesai berbelanja di Pasar Pusat, saya pasti naik bendi untuk pulang. Rasanya kurang lengkap jika datang ke Padang Panjang tanpa menaiki bendi," ujarnya.

Bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi berkeliling kota dengan bendi, tarifnya pun sangat terjangkau. Hanya dengan Rp30 ribu, tiga hingga empat penumpang dapat menikmati perjalanan, mengunjungi berbagai destinasi wisata di Kota Padang Panjang. 

Meski keberadaannya semakin langka, namun bendi tetap menjadi bagian penting dari cerita kota ini, menghubungkan masa lalu dengan masa kini dalam setiap langkah kaki kuda yang menariknya. (kominfopdp)

Posting Komentar

0 Komentar