Tim MDMC Sumbar Terjebak Banjir Lebih dari 20 Jam

SUBULUSSALAM, kiprahkita.com - Sebanyak 25 anggota Tim Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Sumatera Barat, terjebak banjir besar di Pajak Gelombang, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Nanggroe Aceh Darussalam. 

Ketua MDMC Sumbar Portito menjelaskan, mereka terjebak dalam perjalanan dari Banda Aceh menuju Padang, melalui jalur lintas barat Sumatera, sejak Jumat malam (11/10) pukul 22.00 WIB hingga Sabtu malam (12/10) pukul 21.28 WIB. 

Hingga berita ini diturunkan, tim masih belum dapat melanjutkan perjalanan, karena debit air yang masih tinggi dan hujan yang terus mengguyur wilayah tersebut.

Tim MDMC Sumatera Barat terjebak dalam kemacetan panjang, akibat banjir besar yang melanda kawasan tersebut. 

Sebelumnya, mereka baru saja selesai mengikuti kegiatan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2024, serta peringatan 20 tahun Tsunami Aceh yang diselenggarakan di Banda Aceh pada 8-10 Oktober 2024.

Portito mengatakan, hingga saat ini kondisi banjir belum memungkinkan mereka untuk bergerak. "Kami sudah terjebak lebih dari 20 jam di kawasan Pajak Gelombang, dan air masih terus tinggi karena intensitas hujan yang belum mereda," ungkapnya.

Banjir ini menyebabkan jalur lintas barat Sumatera di kawasan tersebut lumpuh total. Tim MDMC Sumatera Barat bersama dengan para pengendara lainnya, terpaksa menunggu hingga kondisi memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan. 

Hingga kini, belum ada laporan korban jiwa dalam insiden ini, namun tim MDMC Sumatera Barat tetap waspada terhadap kemungkinan risiko yang bisa terjadi, akibat banjir dan cuaca ekstrem. 

Mereka juga terus berkoordinasi dengan pihak berwenang dan warga setempat untuk mendapatkan informasi terbaru terkait kondisi jalur lintas barat.

Selain Tim MDMC Sumatera Barat, beberapa kendaraan lain yang melintasi jalur tersebut, juga terdampak oleh banjir besar yang melanda wilayah Subulussalam. 

Informasi yang dirilis beberapa media online lokal Aceh memberitakan, banjir yang melanda Kota Subulussalam semakin meluas, Sabtu (12/10/2024), menggenangi 21 desa di tiga kecamatan. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Subulussalam melaporkan, intensitas hujan yang tinggi selama dua pekan terakhir memicu banjir yang kian parah.

Tiga kecamatan yang terdampak banjir adalah Kecamatan Sultan Daulat, Kecamatan Rundeng, dan Kecamatan Longkib. 

Banjir ini disebabkan oleh curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Kota Subulussalam selama dua minggu terakhir. 

Akibatnya, aliran Sungai Souraya yang berhulu di Sungai Alas, Kabupaten Aceh Tenggara, meluap dan membanjiri pemukiman warga.(*/mus)

Posting Komentar

0 Komentar