Pertemuan itu dalam rangka serah terima repatriasi 272 objek warisan budaya Indonesia dari Belanda. Acara berlangsung pada Senin (17/12/2024) di Museum Nasional Indonesia.
Penyerahan ini mencakup 204 objek warisan budaya Indonesia, sebagian besar berasal dari Koleksi Puputan Badung, dan tambahan 68 artefak dari Museum Rotterdam.
Total 272 objek yang diserahkan ini menjadi bagian dari kesepakatan kelima dalam proses repatriasi yang telah berjalan.
Objek-objek yang direpatriasi memiliki nilai historis, spiritual, dan artistik yang mendalam.
Fadli menyampaikan, pengembalian ini menjadi bagian dari perjalanan penyembuhan dan rekonsiliasi antara Indonesia dan Belanda.
“Langkah ini adalah tonggak keadilan budaya yang penting dalam hubungan bilateral kita. Objek-objek ini tidak hanya simbol masa lalu, tetapi juga jembatan untuk memahami dan melestarikan identitas bangsa di era modern,” ujarnya.
Sebelumnya, pengaturan teknis mengenai kerja sama repatriasi ditandatangani pada 2023.
Sejak itu, beberapa tahap pengembalian telah dilakukan, mencakup:
- Batch 1 (2023): 472 objek, termasuk Arca Singasari dan Keris Puputan Klungkung.
- Batch 2 (2024): 288 objek dalam pengiriman pertama, termasuk Arca Bhairava dan artefak Perang Puputan Badung.
- Pengiriman Kedua Batch 2 (2024): 272 objek, termasuk tambahan dari Museum Rotterdam.
Dengan selesainya proses ini, total 828 objek warisan budaya Indonesia telah direpatriasi dari Belanda.(infopublik.id)
0 Komentar