Jangan Lupakan Radio YBJ-6 dalam Setiap Peringatan HBN

TANAH DATAR, kiprahkita.com - Peringatan Hari Bela Negara (HBN) ke-74 pada 19 Desember 2024, menjadi momen strategis untuk menggelorakan semangat bela negara di berbagai aspek kehidupan. 

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam amanatnya, menekankan pentingnya kontribusi nyata dari setiap warga negara dalam menjaga kedaulatan bangsa. 

Pesan ini mencakup upaya di berbagai bidang, seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, teknologi, pertahanan, dan keamanan.  

Amanat tersebut disampaikan oleh Staf Ahli Menteri PANRB Bidang Budaya Kerja Abdul Hakim, dalam upacara peringatan di Jakarta, Kamis (19/12).

“Republik Indonesia bertujuan melindungi seluruh tumpah darah, kekayaan, dan masa depan bangsa. Hal ini hanya bisa dijamin dengan pertahanan yang kuat,” ujar Hakim saat membacakan amanat Presiden.  

Dengan tema Gelorakan Bela Negara untuk Indonesia Maju, Presiden menyoroti lima nilai dasar bela negara: cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, keyakinan pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban, dan kemampuan awal bela negara. Kelima nilai ini menjadi fondasi utama dalam memperkuat kedaulatan bangsa.  

JORONG KENANGA DAN RADIO YBJ-6

Namun, di tengah perayaan ini, ada satu lokasi yang sering kali terlupakan: Jorong Kenanga di Nagari Lubuak Jantan, Kecamatan Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar. 

Lokasi ini, yang berada di seberang Batang Sinamar, memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari agresi militer Belanda pada tahun 1948-1949.  

Di tengah agresi tersebut, Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang dipimpin Syafruddin Prawiranegara bergerilya ke berbagai pelosok Sumatra Barat, termasuk Jorong Kenanga. 

Salah satu peran strategis wilayah ini adalah sebagai tempat beroperasinya Radio YBJ-6 (Yankee Bravo Juliet Six). 

Radio gerilya ini menjadi alat komunikasi vital yang menyampaikan kepada dunia, bahwa Indonesia masih ada, meskipun Belanda mengklaim sebaliknya.  

Pada 25 Januari 1949, operator Radio YBJ-6 berhasil melakukan kontak pertama dengan Radio VWX-2 di India. 

Melalui komunikasi tersebut, AA Maramis, yang berada di New Delhi, dikukuhkan sebagai Menteri Luar Negeri PDRI. Perannya sangat penting dalam membawa kondisi Indonesia ke forum internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).  

Monumen Radio YBJ-6 di Jorong Kenanga dan Jorong Teratai hanya menjadi saksi bisu dari peran besar kawasan ini dalam perjuangan kemerdekaan. Seiring waktu, kisah perjuangan tersebut mulai memudar seiring dengan bergugurannya generasi tua dan saksi mata.  

Peringatan Hari Bela Negara tak seharusnya hanya menjadi rutinitas. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk mendokumentasikan sejarah ini. 

Pembangunan infrastruktur yang layak di Jorong Kenanga juga menjadi salah satu harapan masyarakat untuk menghidupkan kembali semangat bela negara.  

Peringatan HBN ke-74 tahun ini hendaknya menjadi refleksi bersama untuk menghargai jasa para pahlawan dan mempertahankan semangat patriotisme.

Dengan demikian, nilai-nilai bela negara tidak hanya menjadi jargon semata, tetapi terimplementasi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.***


  • SUMBER
  • Penulis: Musriadi Musanif
  • Harian Umum Singgalang

Posting Komentar

0 Komentar