Kauman Siapkan Jembatan Bagi Santrinya ke Tiongkok

PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Pertama kali terjadi dalam dua dasawarsa terakhir, lagu Mars Muhammadiyah dilantunkan dengan penuh khidmat dalam Bahasa Mandarin, di Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang.

Tak cukup sampai di situ. Untuk pertama kali pula, lantunan bacaan Alquran yang indah, dibacakan terjemahannya dalam Bahasa Mandarin, dengan pembacaan yang amat menarik hati oleh para santri.

Itulah yang terjadi di Pesantren Kauman, Kamis (19/12), saat digelar kegiatan talkshow interaktif bertajuk Merindu Negeri Tirai Bambu, menghadirkan langsung native speaker Bahasa Mandarin; Mr. Wang Daxin, didampingi penerjemah; Feri Ansori.

Kedua nama itu bukanlah orang sembarangan, Mr. Wang adalah kepala Confucius Institute, sebuah institusi yang telah banyak memberikan rekomendasi dan memfasilitasi mahasiswa asal Indnonesia, untuk belajar ke Tiongkok, baik dengan beasiswa maupun biaya sendiri.

Sementara itu, Feri Ansori adalah kepala Prodi Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok Universitas Al Azhar Indonesia. Dahulu, sebelum menjadi dosen, Feri adalah reporter dan editor andalan Metro TV. Beliau adalah salah seorang pelopor program Metro XinWen, siaran berita berbahasa Mandarin di Metro TV itu.

Prosesi seremonial kegiatannya diawali dengan menyanyikan Mars Muhammadiyah dan pembacaan terjemahan Al-Quran versi Bahasa Mandarin, lalu dibuka secara resmi oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Padang Panjang Batipuh X Koto (Pabasko) Musriadi Musanif, dan turut dihadiri Wakil Ketua Badan Pembina Pesantren Kauman Drs. H. Yandri Naga bersama Wakil Bendahara Drs. H. Afrijal Harun.

Bersama Mudir Dr. Derliana, MA, hadir pula para Wakil Mudir; H. Amel Dahlan, Surya Bunawan, MA, dan Insan Ahda Hasibuan.

Ustadz yang native speaker untuk Bahasa Arab yang berasal dari Mesir, Syekh Ibrahim Al-Said, bersama para umi dan ustadz, juga hadir pada kegiatan yang mendapat sambutan hangat para santri itu.

Derliana mengatakan, Bahasa Mandarin adalah bahasa internasional keempat yang dikenalkan kepada santri. Sebelumnya, santri Kauman sudah belajar Bahasa Inggris, Arab, dan Jepang.

"Tiongkok itu kini sudah berkembang dan menjadi negara terbuka. Produk-produk industri dan teknologi mereka melaju cepat. Peluang ini harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Menguasai Bahasa Mandarin adalah jalan terbaik untuk bisa memetik kemajuan Tiongkok," sebutnya.

Pada kesempatan itu, Derliana menyampaikan terima kasih kepada Confucius Institute dan Universitas Al-Azhar Indonesia, karena telah membantu Pesantren Kauman membangun jembatan, sebagai titian para santri menuju Tiongkok.

"Ingin kuliah ke Tiongkok? Kauman adalah jalannya. Ingin bekerja di Tiongkok? Kauman adalah jalannya," sebut Derliana, disahut yel yelan penuh semangat oleh santri Kauman, serta puluhan siswa SMP di Kota Padang Panjang yang juga bergabung mengikuti program itu.

Sementara itu, Musriadi dalam sambutannya saat membuka acara mengatakan, atas nama Persyarikatan Muhammadiyah, pihaknya mengucapkan selamat datang kepada Mr. Wang Daxin, Mr. Feri Anshori, dan rombongan  di Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang. 

"Kehadiran Bapak-Bapak sekalian dalam program talkshow Bahasa Mandarin ini merupakan suatu kehormatan besar bagi kami. Bami berharap, selain sukses dalam pelaksanaan kegiatan ini, Bapak-Bapak sekalian juga dapat menikmati keindahan Kota Padang Panjang," ujarnya. 

Menurut Musriadi, kota kecil ini memiliki pesona luar biasa dengan udara sejuknya dan amat terkenal dengan kulinernya, diapit oleh tiga gunung utama Minangkabau, yakni Marapi, Singgalang, dan Tandikek, serta deretan perbukitan Bukit Barisan yang memukau.  

Pesantren Kauman Muhammadiyah, imbuhnya, sedang menuju cita-cita besarnya menjadi pesantren internasional. 

Dalam upaya tersebut, PDM Pabasko bersama BPP dan PWM Sumbar sangat bangga kepada Mudir Derliana beserta para wakil mudir, karrena telah dapat menjalin kerja sama dengan Pusat Bahasa Mandarin, baik yang berada di Tiongkok maupun Universitas Al-Azhar Indonesia.  

"Menguasai satu bahasa internasional saja tentu tidaklah cukup untuk menghadapi dunia yang semakin mengglobal. Sebagai generasi yang akan berkiprah di panggung dunia, penguasaan Bahasa Mandarin menjadi suatu keunggulan yang sangat bernilai tinggi," tegasnya. 

Bahasa Mandarin kini menjadi salah satu bahasa yang paling banyak digunakan dalam pergaulan internasional, bersama dengan Bahasa Inggris dan Arab.(rel)

Posting Komentar

0 Komentar