Konsep Syukur yang Sesungguhnya

  • Oleh Muhammad Permata Zacky 
  • Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah 
  • Universitas Islam Negeri 
  • Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

OPINI, kiprahkita.com - Apa itu konsep syukur? Syukur adalah bentuk rasa berterima kasih kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan-Nya.

Dari hal tersebut kita melihat, bpada era kontemporer ini, banyak para pemuda atau gen Z yang mengabaikan hal tersebut. Mereka sudah jauh dari ilmu agama. 

Mereka telah diberi nikmat oleh Allah SWT, tetapi banyak dari kalangan mereka yang tidak bersyukur atas hal tersebut. Misalnya pada saat makan, banyak yang tidak memulai dengan membaca basmalah. Setelah makan, banyak yang tidak bersyukur atas apa yang telah didapatkan/.

Allah SWT telah menegaskan di dalam Al-Quran yang artinya: “Sesungguhnya jika engkau bersyukur kepada-Ku kata Allah, maka akan Aku tambah nikmat-Ku kepadamu, tetapi apabila engkau kufur, maka sungguh azab-Ku sangatlah pedih”. (QS. Ibrahim : 7) 

Ada sebuah kisah. Pada suatu hari, ada seorang penggembala kambing, dia tinggal di sebuah desa yang dekat dengan hutan, dan kehidupan banyak dilalui dengan alam sekitar yang ada, rata-rata pekerjaan orang disana hanya bertani dan beternak. 

Suatu hari, penggembala kambing ini ingin menggembala kambingnya ke hutan, setibanya di hutan, ia melihat beberapa pohon dan juga tempat yang luas yang dipenuhi dengan padang hijau, dia senang karena dia tidak perlu mencari rumput untuk makan kambingnya, karena memang di sana sudah tersedia makanan untuk kambingnya.

Kemudian dia berkata : “Alhamdulillah, Terima Kasih Ya Allah, karena sudah menyediakan tempat yang begitu indah dan bagus, sehingga saya tidak perlu capek-capek mencarikan makan untuk kambing saya.”

Setelah itu dia melepas, kambingnya bisa makan di sana sepuasnya. Dia juga merasa lapar dan mencari buah-buahan yang ada di sekitar hutan dan menemukan beberapa untuk dimakan.

Kemudian dia kembali untuk melihat kambingnya, dia melihat bahwa kambingnya masih makan rumput di sana.

Lalu dia melihat pohon yang sangat besar, pohon tersebut seperti pohon beringin yang batangnya besar, daunnya lebat, tetapi buahnya kecil seperti buah kurma.

Kemudian dia berkata : “Ya Allah, pohon ini begitu besar, tetapi kenapa Ya Allah, buahnya sangat kecil”, setelah merenungi hal tersebut, penggembala itupun tertidur di bawah pohon tersebut.

Di saat dia tertidur, muncul angin yang begitu kencang  dan menjatuhi salah satu dari buah tersebut dan tepat mengenai kepala penggembala tersebut.

 Kemudian dia terbangun dari tidurnya, dia berkata : “Ya Allah, maafkanlah hamba-Mu ini karena telah berprasangka buruk terhadap-Mu, apabila buah ini sebesar buah kelapa, mungkin hamba sudah tertimpa buah tersebut dan mengenai wajah hamba, dan Alhamdulillah hamba masih diberi kesempatan untuk kembali bersyukur kepadamu. 

Dari kisah tersebut, saya mengharapkan untuk para kaum pemuda untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT, baik sekecil apapun itu tetaplah bersyukur, karena syukur itu bukan hanya dari lisan, tetapi di dalam hatipun juga bisa bersyukur kepada Allah SWT. 

Rasulullah SAW juga pernah bersabda : “Orang makan yang bersyukur adalah sederajat dengan orang bershaum yang sabar.” (HR. Bukhari, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban).

Maksudnya adalah orang yang makan dengan bersyukur adalah mereka yang mengapresiasi nikmat Allah dengan ucapan syukur, menikmati makanan yang halal, tidak berlebihan, serta memanfaatkannya untuk kebaikan. 

Hadis ini menunjukkan bahwa rasa syukur dalam menikmati rezeki memiliki nilai yang setara dengan kesabaran dalam menjalankan ibadah puasa. 

Ibrah atau himah yang dapat diambil adalah nikmat makan sering kali dianggap hal biasa, padahal mensyukurinya dapat menjadikannya bernilai ibadah.

Dari kisah yang telah dipaparkan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwasanya sebesar atau sekecil apapun yang diciptakan maupun yang diberi oleh Allah SWT, kita sebagai manusia, terkhususnya para pemuda zaman sekarang hendaklah bisa mensyukuri apa adanya.

Karena di balik itu pasti ada manfaatnya, untuk itu syukuri saja nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT karena sekecil apapun itu dapat bernilai ibadah di sisi Allah SWT.***

Posting Komentar

0 Komentar